REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berlanjut menguat pada pekan ini setelah menguat 0,2% pada pekan lalu.
Indo Premier Sekuritas menyebut, pergerakan IHSG tertopang sejumlah sentimen domestik dan eksternal.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, sentimen domestik yang bakal menopang penguatan pasar pada pekan ini adalah laporan keuangan dan neraca transaksi berjalan. Beberapa emiten besar akan merilis laporan keuangan dalam waktu dekat, seperti XL Axiata (EXCL), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Merdeka Copper Gold (MDKA), Astra International (ASII) dan United Tractors (UNTR).
Mino menyarankan investor untuk mencari saham-saham yang trennya berubah atau sedang naik sebelum rilis laporan keuangan. Setelah rilis, tren penguatannya potensial berlanjut. Hal ini menunjukkan bahwa investor merespons positif laporan keuangan tersebut.
Terkait neraca transaksi berjalan, Mino memprediksi akan kembali mencatatkan surplus pada kuartal IV-2022, yakni sebesar US$ 4,30 miliar. Jumlah ini sedikit lebih rendah dari realisasi kuartal III-2022 yang mencapai US$ 4,38 miliar.
"Ini masih sangat positif. Kalau rupiah menguat, tentu akan menguntungkan emiten-emiten di sektor yang bahan bakunya masih impor atau sektor-sektor yang utangnya banyak pada dolar Amerika Serikat," kata Mino dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/2).
Baca Juga: IHSG Turun Tipis 0,01% ke 6.894 Hingga Tutup Pasar Senin (20/2)
Sementara itu, sejumlah sentimen eksternal yang memengaruhi pergerakan IHSG pekan ini adalah FOMC Minutes, pidato dari beberapa pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), klaim pengangguran, data pendapatan dan belanja personal, data personal consumer expenditure (PCE), serta harga komoditas.
Data klaim pengangguran mingguan yang berakhir pada 11 Februari 2023 mencatatkan klaim pengangguran baru sebanyak 194.000. Jumlah ini lebih rendah dari sebelumnya yang sebanyak 195.000 dan prediksi konsensus sebanyak 200.000.
Lalu, terkait dengan belanja personal dan PCE, keduanya diprediksi membaik pada awal 2023, yakni masing-masing naik 1% dibanding bulan sebelumnya. Pada Desember 2022, belanja personal hanya naik 0,2% mom dan PCE terkontraksi 0,2% mom.
Dengan mempertimbangkan sentimen domestik dan eksternal tersebut, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan buy 20 saham untuk trading hingga 24 Februari 2023. Rincian support dan resistance terdekat 20 saham tersebut adalah sebagai berikut:
- ERAA (support Rp 500, resistance Rp 600)
- ACES (support Rp 500, resistance Rp 580)
- MAPI (support Rp 1.440, resistance Rp 1.560)
- GOTO (support Rp 104, resistance Rp 146)
- EMTK (support Rp 1.020, resistance Rp 1.040)
- SCMA (support Rp 210, resistance Rp 230)
- ISAT (support Rp 6.125, resistance Rp 6.975)
- EXCL (support Rp 2.200, resistance Rp 2.330)
- SIDO (support Rp 810, resistance Rp 925)
- BRIS (support Rp 1.480, resistance Rp 1.980)
- AALI (support Rp 8.075, resistance Rp 8.600)
- ICBP (support Rp 10.200, resistance Rp 10.600)
- MDKA (support Rp 4.590, resistance Rp 4.910)
- JSMR (support Rp 3.420, resistance Rp 3.650)
- MTEL (support Rp 680, resistance Rp 740)
- TBIG (support Rp 2.090, resistance Rp 2.220)
- MIKA (support Rp 2.940, resistance Rp 3.360)
- BRPT (support Rp 850, resistance Rp 940)
- MYOR (support Rp 2.500, resistance Rp 2.860)
Baca Juga: Menakar Prospek Saham Sektor Barang Konsumen Non-Primer yang Tengah Jadi Sorotan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News