Cermati rekomendasi analis terhadap saham Waskita Beton Precast (WSBP)

Rabu, 11 November 2020 | 07:05 WIB   Reporter: Danielisa Putriadita
Cermati rekomendasi analis terhadap saham Waskita Beton Precast (WSBP)


WASKITA BETON PRECAST -   JAKARTA. Pengerjaan proyek yang banyak tertunda di tengah pandemi turut membebani kinerja PT Waskita Beton Precast (WSBP) . Analis memproyeksikan kinerja keuangan WSBP di akhir tahun ini akan negatif. Namun, berpotensi tumbuh kembali di tahun depan.

Berdasarkan laporan keuangan hingga Juni 2020, WSBP catatkan penurunan pendapatan sebesar 71% menjadi Rp 1,1 triliun dari Rp 3,82 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Sementara, laba bersih tahun berjalan di periode yang anjlok 98% menjadi Rp 5,17 miliar dari jumlah tahun lalu yang sebesar Rp 376 miliar.

Joey Faustian, analis Sucor Sekuritas, mengatakan, dalam risetnya kinerja keuangan WSBP menurun karena margin operasi menurun menjadi 10,4% di semester I-2020 dari semester I-2019 yang sebesar 14,6%.

Baca Juga: Waskita Beton Precast (WSBP) perluas pasar eksternal dan kembangkan produk baru

Sementara itu, WSBP juga tidak berhasil mempertahankan pertumbuhan margin bersih yang turun menjadi 0,5% dari periode tahun lalu sebesar 9,9%.

Penurunan margin terjadi karena porsi sumber pendapatan WSBP di semester awal tahun ini berubah. Segmen readymix yang memiliki margin lebih rendah dibanding segmen pracast dan konstruksi justru berkontribusi paling besar 47% terhadap pendapatan WSBP. Di periode tahun lalu segmen readymix hanya berkontribusi sebesar 47%.

Jika dilihat semua segmen bisnis WSBP juga kompak catatkan penurunan pendapatan. Tercatat segmen precast menurun 98% secara tahunan. Sementara, segmen readymix menurun 59% dan segmen jasa konstruksi menurun 83%.

Baca Juga: Simak strategi WSBP menambah pendapatan

Dengan kinerja yang menurun, WSBP mengambil keputusan untuk terus mengurangi modal kerja (capex)  sebesar 70% menjadi Rp 100 miliar.

Joey mengatakan keputusan penurunan capex ditujukan untuk mempertahankan likuiditas karena gross gearing meningkat ke 0,84 kali di kuartal II-2020 dari 0,75 kali di kuartal I-2020. Sementara itu, interest coverage ratio melemah juga melemah ke 1,2 kali.

Joey memproyeksikan WSBP akan sulit menjaga pertumbuhan kontrak baru. Dengan likuditas yang ketat WSBP diproyeksikan akan mendapat lebih sedikit kontrak dari induk perusahaanya.

Ke depan, Joey juga memproyeksikan margin WSBP masih akan tertekan seiring sumber pendapatan akan lebih banyak berasal dari proyek eksternal yang memiliki margin lebih rendah dari proyek internal.

Di satu sisi WSBP tengah melakukan restrukturisasi keuangan untuk menjaga likuiditasnya. Untuk restrukturisasi kepada bank swasta pihaknya akan melakukan rollover fasilitas pinjaman senilai total Rp 2 Triliun, yaitu penundaan pelunasan sampai akhir tahun sebesar Rp 1,4 triliun, dan Mengubah skema menjadi cicilan per bulan sebesar Rp 600 juta.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony, mengatakan, dengan adanya restrukturisasi maka juga diharapkan ekonomi akan kembali pulih dengan begitu WSBP dapat kembali catatkan kinerja yang baik.

Sementara itu, hingga September, WSBP tercatat memperoleh kontrak baru sebesar Rp 1,49 triliun. Manajemen memiliki target kontrak baru senilai Rp 5 triliun di tahun ini.

Chris  menilai perolehan kontrak baru masih jauh dari target. "Saya pesimis WSBP dapat mencapai target perolehan kontrak baru di tahun ini," kata Chirs, Selasa (10/11).

Meski sejatinya proyek-proyek baru kemungkinan akan mulai berdatangan di akhir tahu ini, karena mendapat sentimen positif dari penyebaran virus Covid-19 yang mulai berkurang serta rasio pasien yang sembuh semakin banyak.

Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) Memacu Proyek Eksternal

Dengan proyek yang berkurang di tahun ini, bahkan pencapaian kontrak baru yang diproyeksikan di bawah target tahun ini, membuat Chris memproyeksikan WSBP akan catatkan penurunan laba cukup signifikan di tahun ini.

Namun, di 2021 diharapkan penerimaan proyek kembali ada, sehingga pendapatan WSBP berpotensi tumbuh sekitar 50%-100% dari pencapaian di tahun ini.

Kinerja keuangan yang anjlok berjalan seiringan dengan penurunan harga saham WSBP. Chris mengatakan dengan proyeksi di tahun depan kinerja WSBP berpotensi naik, maka harga saham WSBP juga ke depan berpotensi naik kembali.

Chris merekomendasikan beli di target harga Rp 250 per saham hingga Rp 300 per saham.

Sementara, Joey merekomendasikan hold di target harga Rp 180 per saham. Sedangkan, Edbert Surya analis Mandiri Sekuritas merekomendasikan buy di target harga Rp 242 per saham.

Selanjutnya: Jaga likuiditas, Waskita Beton Precast (WSBP) lakukan restrukturiasi utang

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru