Cukai rokok tekan laba HMSP, begini rekomendasi analis

Jumat, 10 September 2021 | 06:35 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Cukai rokok tekan laba HMSP, begini rekomendasi analis


INDUSTRI ROKOK -  JAKARTA. Perusahaan rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan penurunan laba bersih sebesar 15,6% pada semester I 2021 menjadi Rp 4,1 triliun .

Penurunan laba HM Sampoerna tersebut akibat tekanan tarif cukai yang menggerus marjin laba kotor HMSP menjadi 18,6%. Padahal, periode yang sama tahun lalu marjin laba kotor HMSP sebesar 21,8%.

Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani, menuturkan tekanan pada laba bersih HMSP masih akan berlanjut di semester II. Menurutnya, hal itu akibat gap antara cukai rokok tier 1 dan tier 2 yang saat ini melebar.

"Sehingga menciptakan gap yang cukup besar juga pada rokok yang diproduksi oleh emiten rokok tier 1 dan tier 2," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (9/9).

Baca Juga: Saham UNVR, HMSP, CPIN punya profitabilitas tinggi, ini rekomendasi analis

Selain itu, ia bilang dengan trend down trading pada sektor rokok, masyarakat lebih memilih rokok dengan kadar tar lebih tinggi dengan harga yang lebih murah atau tier 2. Akibatnya, hal itu menekan kinerja HMSP baik dari sisi pertumbuhan penjualan maupun dari sisi cukai rokok yang tinggi dan bahkan gapnya besar dengan rokok tier 2.

Sekedar informasi, Presiden Direktur HMSP Mindaugas Trumpaitis telah menyampaikan akselerasi downtrading didorong oleh selisih tarif cukai rokok mesin tier 1 dan tier 2 yang semakin membesar. Bahkan gapnya hingga mencapai sekitar 40% terhadap tarif cukai terendah pada Golongan 2.

"Untuk HMSP kami prediksi laba bersih akhir tahun di Rp 7,61 triliun," sebut Hendriko

 

 

Dari sana, ia memberikan rating hold untuk HMSP dengan target harga Rp 1.060 per saham. Pada akhir perdagangan saham, Kamis (9/9) harga saham HMSP ditutup melemah 5 poin atau 0,50% ke harga Rp 1.005 per saham.

Selanjutnya: Kenaikan cukai rokok gerus laba HM Sampoerna (HMSP) 15,6% pada semester I 2021

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru