Harga Logam Mulia Kompak Naik, Simak Proyeksi Analis Untuk Emas dan Paladium

Rabu, 09 Maret 2022 | 07:20 WIB   Reporter: Danielisa Putriadita
Harga Logam Mulia Kompak Naik, Simak Proyeksi Analis Untuk Emas dan Paladium


HARGA EMAS - JAKARTA. Harga komoditas logam mulia kompak catatkan rekor tertinggi. Perang Rusia dan Ukraina masih menjadi pemicu kenaikan harga komoditas tersebut.

Berdasarkan Bloomberg, Selasa (8/3), harga emas spot sentuh level tertinggi sejak Agustus 2020 di US$ 2.006 per ons troi. Secara year to date (ytd) harga emas spot naik sekitar 10%.

Kompak, harga logam mulia lain juga naik. Bahkan, harga paladium kontrak pengiriman Juni juga sentuh harga tertinggi sejak lebih dari lima tahun lalu di US$ 3.015 per ons troi. Harga paladium naik 58% ytd.

Kenaikan harga juga terjadi pada platinum sebesar 19,3% ytd menjadi US$ 1.150 per ons troi untuk kontrak pengiriman April. Harga platinum tersebut juga jadi rekor tertinggi sejak Juni 2021.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Mulai Mengerek Harga Komoditas Logam Mulia

Tidak ketinggalan harga perak juga mencetak rekor sejak Juli 2021 di US$ 26,45 per ons troi. Harga silver naik 13% ytd.

Sementara, harga jual emas keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik ke Rp 1.019.000 per gram. Secara ytd harga jual emas Antam naik 8,6%. Namun, jika menghitung dari selisih harga buyback, harga emas Antam masih menurun 1,27% ytd.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf  memproyeksikan, harga paladium akan lanjut menguat paling tinggi di antara komoditas logam mulia. Target harga dari Alwi untuk paladium pada akhir tahun ini berpotensi menyentuh US$ 3.715 per ons troi.

Dengan melihat Rusia dan Ukraina belum terjadi win-win solution hingga saat ini, Alwi memproyeksikan harga emas masih dalam tren naik. Maklum, ketika ketegangan belum mereda, emas akan diburu sebagai aset safe haven.

Sementara, adanya perang Rusia dan Ukraina menjadi pertimbangan bagi The Fed untuk tidak terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga.

Alhasil, Alwi memproyeksikan koreksi pada harga emas akibat sentimen kenaikan suku bunga AS tidak akan lantas membuat harga emas turun dalam karena pelaku pasar sudah priced in. 

Di akhri kuartal I-2022, Alwi memproyeksikan harga emas naik ke US$ 2.070 per ons troi. Jika level tersebut terlewati maka harga emas berpotensi menguat ke US$ 2.100-US$ 2.150 di akhir tahun ini.

Senada, Analis Monex Investindo Futures Faisyal memproyeksikan di akhir kuartal I-2022 harga emas berpotensi naik ke US$ 2.050 per ons troi.

Di satu sisi, Faisyal mengatakan, risiko penurunan harga komoditas logam mulia berpotensi terjadi bila, pertama, perang Eropa Timur usai.

Kedua, inflasi tinggi membuat para bank sentral global berlomba menaikkan suku bunga acuan mereka. Faisyal memproyeksikan harga emas di akhir tahun berpotensi terkoreksi ke US$ 1.900 per ons troi.

Baca Juga: Paladium Lanjutkan Reli, Harga Emas Spot Kembali Tembus Level US$2.000

Sementara, faktor yang menggerakkan harga emas Antam sama dengan emas dunia. Dalam jangka pendek Alwi memproyeksikan harga emas Antam naik ke Rp 1.056.000 dan untuk jangka panjang harga naik ke sekitar Rp 1.100.000.

Faisyal memproyeksikan harga emas Antam dalam jangka pendek berpotensi naik ke Rp 1.030.000. Sedangkan di akhir tahun berpotensi menurun ke Rp 900.000-Rp 1.000.000.

Alwi merekomendasikan investor untuk wait and see jika ingin membeli emas batangan saat ini. "Jika harga emas Antam terkoreksi ke Rp 960.000 bisa lakukan posisi beli," kata Alwi. Sementara, Faisyal mengatakan saat ini momentum yang tepat untuk menjual emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru