Harga Naik, Analis Rekomendasi Beli Saham ANTM, Simak Alasannya

Kamis, 17 Maret 2022 | 08:15 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Harga Naik, Analis Rekomendasi Beli Saham ANTM, Simak Alasannya


PT ANEKA TAMBANG TBK (ANTAM) - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) segera membuka jam perdagangan saham edisi hari ini, Kamis 17 Maret 2022. Sebelum memulai transaksi, simak rekomendasi saham yang layak dibeli pada perdagangan hari ini.

Salah satu saham yang layak dibeli hari ini adalah saham ANTM dari PT Aneka Tambang Tbk. Analis melihat, harga saham ANTM berpotensi naik pada periode mendatang.

Harga saham ANTM pada perdagangan Rabu, 16 Maret 2022 ditutup di level 2.390 bertambah 20 poin atau 0,84% dibandingkan sehari sebelumnya. Kenaikan harga saham ANTM ini terjadi setelah beberapa hari sebelumnya dalam tren koreksi. Sepanjang perdagangan 5 hari terakhir, harga saham ANTM masih melemah 140 poin atau -5,53%.

Secara teknikal, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai harga saham ANTM diperkirakan akan mengalami penguatan dalam jangka pendek-menengah terlebih dahulu.

Hal ini terlihat dari pergerakan harga saham ANTM pada Rabu (16/3) yang mana koreksinya tertahan oleh cluster MA20 dan MA200, dan dari stochastic sudah mulai melandai dan menunjukkan penguatan, meskipun dari sisi MACD rawan untuk membentuk deadcross. “Investor dapat melakukan trading buy ANTM dengan target Rp 2.600 terlebih dahulu,” terang Herditya. 

Tahun lalu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil mencetak kinerja ciamik. Bagaimana tidak, emiten tambang milik negara ini membukukan laba bersih sebesar Rp 1,86 triliun, melonjak 61,96% dibandingkan dengan laba bersih di 2020.

Bersamaan, ANTM membukukan pendapatan sebesar Rp 38,44 triliun, naik 40,45% dari realisasi pendapatan di 2020 yang hanya Rp 27,37 triliun.

Emas masih menjadi komoditas andalan ANTM. Logam mulia ini menjadi kontributor terbesar bagi penjualan, yakni mencapai 67% terhadap total penjualan ANTM atau setara Rp 25,94 triliun. Nilai penjualan emas ANTM tumbuh 34% secara year-on-year (YoY) dari penjualan 2020 sebesar Rp 19,36 triliun.

Selain emas, komoditas nikel juga turut menopang kinerja Aneka Tambang. Penjualan feronikel menjadi kontributor terbesar kedua bagi penjualan ANTM dengan kontribusi sebesar Rp 6,36 triliun atau 17% dari total penjualan konsolidasian.

Prospek ANTM tahun ini diperkirakan masih berkilau, dipoles oleh outlook emas dan nikel.

Baca Juga: Tak Mau Seperti BUKA, Ini Cara Manajemen GOTO Cegah Harga Saham Anjlok Pasca IPO

Andreas Yordan Tarigan, Analis Henan Putihrai Sekuritas memasang sikap bullish terhadap harga emas dan nikel di tahun 2022 ini. Oleh karena itu, Andreas rekomendasi beli saham ANTM namun dengan valuasi yang masih under review.

Menurut Andreas, kekhawatiran akan inflasi akan mendorong permintaan emas di tahun ini. Selain kekhawatiran akan inflasi, emas juga cenderung naik di tengah situasi yang volatile. “Emas memang terbukti meningkat di tengah keadaan yang volatil, tanpa kecuali peristiwa geopolitik yang melibatkan Amerika Serikat seperti Perang Teluk (Gulf War) dan 9/11,” terang Andreas kepada Kontan.co.id, Rabu (16/3).

Andreas juga meyakini bahwa harga nikel akan menguat di tahun ini. Rusia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Dengan konflik geopolitik yang sedang terjadi, terdapat potensi Negeri Beruang Merah tersebut dikenakan sanksi untuk perdagangan nikel dan menghambat pasokan.

Namun, perlu diingat juga bahwa harga nikel Shanghai Futures Exchange(SHFE) berada di bawah London Metal Exchange (LME). Oleh karena itu, walaupun harganya naik, harga nikel LME tidak akan terealisasi secara penuh bagi para produsen nikel Indonesia yang melakukan ekspor ke China.

“Dengan menguatnya harga nikel dan emas yang kami ekspektasikan dapat melampaui kenaikan harga bahan bakar, maka kami meyakini kinerja ANTM akan terdongkrak tahun ini,” sambung Andreas.

Untuk kinerja tahun lalu, realisasi pendapatan ANTM kurang lebih sudah sesuai dengan ekspektasi yang dipasang, dengan angka sesungguhnya yang berada sedikit di atas ekspektasi Henan Putihrai.

Namun, realisasi laba bersih serta EBITDA Aneka Tambang memang berada di bawah ekspektasi Andreas. Hal ini karena beban pokok pendapatan atau cost of goods sold (COGS) yang naik lebih tinggi dari perkiraan Andreas sebelumnya karena biaya bahan bakar dan batubara yang juga meningkat.

Itulah rekomendasi saham ANTM untuk perdagangan hari ini, Kamis 17 Maret 2022. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham ANTM di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru