Harga Saham BBCA, BBRI, TLKM, BMRI, ASII Masih di Atas Nilai Wajar

Selasa, 10 Mei 2022 | 20:12 WIB   Reporter: Yuliana Hema
Harga Saham BBCA, BBRI, TLKM, BMRI, ASII Masih di Atas Nilai Wajar

ILUSTRASI. IHSG masih bergerak dalam zona merah seiringan tekanan dari saham dengan kapitalisasi jumbo.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak dalam zona merah seiringan tekanan dari saham dengan kapitalisasi jumbo. Pada Selasa (10/5), IHSG parkir di level 6.819,79 atau turun 1,30%.

Sementara itu, Indeks LQ45 juga terpantau turun 0,47% atau 4,87 poin ke level 1.021,08. Adapun jajaran bigs caps yang sekaligus anggota indeks paling likuid ini masih tertekan.

Misalnya, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang ditutup turun 0,99% menuju Rp 7.525 per saham. Sepanjang hari BBCA bergerak di zona merah di area Rp 7.250-Rp 7.600.

Baca Juga: Turun Dua Hari Berturut-Turut, Simak Proyeksi IHSG untuk Rabu (11/5)

Pelemahan juga terjadi pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang melemah 2,7% atau 225 poin ke level Rp 8.100. Kemudian ada saham PT Astra International Tbk (ASII) yang turun tipis 0,71% menuju Rp 7.000.

Sementara, sepanjang hari saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bergerak di zona merah, tapi berhasil menutup perdagangan dengan menguat harga penutupan sebelumnya di level Rp 4.530 per saham.

Beda hal, dengan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Pada sesi dua perdagangan hari ini, TLKM berhasil mantul ke zona hijau dan berakhir di level Rp 4.340 per saham atau naik tipis 0,7%.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan Untuk Perdagangan Rabu (11/5)

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya menganalisis berdasarkan PBV dan PER dalam tiga tahun terakhir, nilai wajar BBCA di level Rp 7.150, BBRI di Rp 4.370, BMRI di posisi Rp 7.000, TLKM pada Rp 4.200 dan ASII di Rp 6.875.

Jika mengacu nilai wajar yang disebutkan Cheryl, pergerakan jajaran 5 saham dengan market cap terbesar pada hari ini masih berada di nilai yang wajar. Lebih lanjut, dia menjelaskan saham-saham tersebut berpotensi akan mengalami kenaikan duluan dibandingkan saham lainnya.

"Saham-saham tersebut adalah saham big caps dengan yang baik, sehingga besar kemungkinan kelima saham tersebut akan naik terlebih dahulu saat pull back," kata Cheryl saat dihubungi Kontan, Selasa (10/5).

Baca Juga: Saham Big Caps Masih Tertekan, Simak Rekomendasi BBCA, BBRI, TLKM, BMRI, ASII

Dari anggota indeks LQ45, Cheryl merekomendasikan saham perbankan. Dia mencermati dengan pemulihan ekonomi yang ada kinerja emiten bank akan ikut membaik seiringan dengan bertumbuhnya kredit.

"Kami rekomendasikan sektor perbankan karena kinerjanya terus membaik didukung oleh peluang berlanjutnya pemulihan ekonomi sehingga kredit akan bertumbuh dan risiko NPL akan menurun," imbuhnya.

Selain itu, Cheryl berpendapat saat pada saham mengalami rebound, saham bank dengan kapitalisasi jumbo akan berpotensi untuk naik terlebih dahulu dan bisa menarik investor asing dan institusi untuk melakukan pembelian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru