Harga saham emiten properti mulai mendaki, begini rekomendasi saham sektor ini

Minggu, 10 Oktober 2021 | 19:21 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Harga saham emiten properti mulai mendaki, begini rekomendasi saham sektor ini

ILUSTRASI. selama sebulan terakhir hingga Jumat (8/10), saham-saham emiten properti telah mulai menghijau.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Indeks saham sektor properti atau IDX Property & Real Estate turun 11,50% sejak awal tahun. Kendati begitu, selama sebulan terakhir hingga Jumat (8/10), saham-saham emiten properti telah mulai menghijau.

Menilik data RTI, tercatat harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 4,55% dalam sebulan terakhir, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 11,11%, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 12,66%. Lalu, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga menguat 7,69%, PT Intiland Development Tbk (DILD) naik 15,82%, dan saham PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) naik 5,42%.

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, sentimen pemulihan ekonomi sudah lebih dari cukup untuk memberikan optimisme terhadap pelaku pasar dan investor. Data PMI Manufacturing yang kembali berada level ekspansinya yaitu di atas 50, inflasi yang mengalami kenaikan meskipun inflasi inti mengalami penurunan, dan penetrasi vaksin yang mulai lebih cepat telah memberikan keyakinan bahwa akselerasi pemulihan ekonomi terjadi lebih cepat.

"Sehingga hal ini mendorong keyakinan bahwa daya beli akan konsumsi mengalami kenaikan dengan harapan konsumsi tersebut mengalir juga ke dalam sektor properti," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (10/10).

Baca Juga: Rotasi portofolio di tengah momentum pemulihan, saham-saham ini bisa jadi pilihan

Menurut Nico, selama pemulihan ekonomi berkesinambungan dan konsisten, serta potensi gelombang ketiga Covid-19 dapat dimitigasi risikonya, potensi kinerja sektor properti akan membaik dan terjaga hingga akhir tahun. Apalagi pada akhir tahun dan awal tahun banyak diskon yang memberikan kesenangan tersendiri bagi pembeli sehingga mendorong sektor properti mulai mendapatkan ritme kembali ke jalur pemulihan.

Namun, ia mengingatkan, saat ini pasar masih dibayangi taper tantrum dan potensi gelombang ketiga Covid-19 yang berpotensi terjadi di bulan Desember mendatang. "Kehati-hatian merupakan sesuatu yang sangat penting saat ini, karena sentimen positif dengan sangat mudah menjadi negatif di tengah situasi dan kondisi saat ini," imbuhnya.

Untuk sektor properti, Nico menjagokan saham BSDE dan CTRA. Ia menyebut, prospek BSDE kian menarik dengan masuknya perusahaan pada bisnis data center sehingga hal ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja BSDE meskipun persaingan akan semakin sulit. Nico merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.450 per saham.

Kemudian, untuk CTRA karena perusahaan ini telah memiliki segala yang dibutuhkan. CTRA juga memiliki strategi promosi melalui digital marketing yang dapat mendorong penjualan mengalami peningkatan. Apalagi untuk CTRA sendiri sedang membidik proyek ibukota baru.

Selain itu, marketing sales CTRA hingga Agustus 2021 sudah mencapai Rp 4 triliun atau setara 67,79% dari target tahun ini. Karenanya, ia juga merekomendasikan buy saham CTRA dengan target harga Rp 1.350 per saham.

 

Selanjutnya: Summarecon Agung (SMRA) dan Sumitomo Forestry menggarap proyek di Makassar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru