IHSG diprediksi menembus level 6.800 pada 2021

Selasa, 01 Desember 2020 | 07:00 WIB   Reporter: Nur Qolbi
 IHSG diprediksi menembus level 6.800 pada 2021


PROYEKSI IHSG - JAKARTA. Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) memproyeksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level 6.800 pada 2021.

Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi Bahana TCW Budi Hikmat mengatakan, ada beberapa faktor pendorong yang dapat membawa IHSG ke level tersebut.

Pertama, penyaluran stimulus dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah mencapai 78%. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan jumlah uang beredar (M1 growth) sebesar 17,6% pada September 2020 yang juga didukung oleh kenaikan harga komoditas.

Baca Juga: IHSG menuju level 6.000, simak rekomendasi saham Samuel Sekuritas untuk Senin (30/11)

Kedua, sinyal pertumbuhan kredit yang perlahan tumbuh. Menurut Budi, meski pertumbuhan kredit pada September hanya naik 0,12%, angka ini masih positif dibandingkan pertumbuhan kredit pada kuartal II-2020.

Terlebih lagi, Bank Indonesia memproyeksi, pertumbuhan kredit pada kuartal IV-2020 akan membaik dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini karena saldo bersih tertimbang mencapai 57,6% alias lebih tinggi dibanding kuartal III-2020 yang sekitar 50,7%.

Selain itu, aliran dana asing yang telah masuk pada Oktober kian meningkat pada bulan November 2020 setelah terpilihnya Joe Bidden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

"Hal ini mendorong penguatan Rupiah sehingga memberi keyakinan bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga 3,75% dengan situasi inflasi yang terkendali dan current account defisit turun bahkan berpotensi surplus pada kuartal III-2020," ucap Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (30/11).

Mempertimbangkan beberapa indikator tersebut, Bahana TCW melihat, pasar obligasi dan saham berpotensi menguat sebagai wadah investasi asing yang masuk.

Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,60% pada sesi I, net sell asing Rp 965,313 miliar

"Adapun, jika yield obligasi turun, kami menargetkan investasi di pasar saham yang meningkat karena proyeksi imbal hasil yang lebih bagus,” ungkap Budi.

Sepanjang bulan November 2020, IHSG telah menguat 12,77% dan telah berada pada level 5.783. Meski demikian, IHSG masih belum berada di level awal tahun, yakni 6.323.

Budi berpendapat, IHSG masih berpotensi naik pada tahun 2021. Rupiah juga berpotensi berada di bawah level 14.000 pada akhir tahun. Hal ini didukung dengan sentimen-sentimen perbaikan ekonomi Indonesia tahun depan dan harapan terhadap vaksin yang mulai didistribusikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru