IHSG - JAKARTA. Memasuki pekan perdana bulan Mei 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat peningkatan rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 8,12% menjadi 979.224 kali transaksi dari 905.671 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
“Kemudian peningkatan sebesar 2,85% terjadi pada rata-rata volume transaksi harian menjadi 15,08 miliar saham dari 14,66 miliar saham pada pekan sebelumnya,” kata Yulianto Aji Sadono, Sekretaris Bursa Efek Indonesia, Jumat (7/5).
Namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode sepekan 3-7 Mei 2021 melemah sebesar 1,12% atau berada pada level pada level 5.928,31 dari 5.995,62 pada pekan yang lalu.
Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa juga menyusut sebesar 1,10% menjadi Rp 7.017,99 triliun dari Rp 7.096,12 triliun pada pekan yang lalu. Rata-rata nilai transaksi harian turun 8,01% menjadi Rp 9,01 triliun dari Rp 9,80 triliun pada pekan lalu.
Baca Juga: Cermati nasib rupiah setelah menguat 1,1% di pekan ini
Sementara itu, data investor asing pada Jumat (7/5) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 146,56 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 9,35 triliun.
Pada pekan ini, tepatnya Rabu (5/5), PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) mencatatkan saham dan waran di papan akselerasi BEI. LUCY merupakan perusahaan tercatat ke-16 yang tercatat di BEI pada tahun 2021. LUCY bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Consumer Services.
Adapun industri LUCY adalah Tourism & Recreation dengan sub industri Restaurants. Masih pada hari yang sama, PT Mora Telematika Indonesia menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap IV Tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar.
Baca Juga: Ini sederet faktor yang bikin IHSG melemah 1,12% dalam sepekan
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAA(sy) untuk sukuk ini dan PT Bank KB Bukopin Tbk adalah wali amanat emisi ini. Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 29 emisi dari 23 emiten senilai Rp33,43 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 436,29 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 128 Emiten.
Surat berharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp 4.242,05 triliun dan US$ 400,00 juta. Efek beragun aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 6,80 triliun.
Baca Juga: Perkembangan krisis Covid-19 jadi biang kerok pelemahan IHSG pekan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News