Rekomendasi

IHSG Rekor Tertinggi ke 8.337,5, Saham Big Banks Malah Lesu, Cek yang Layak Beli/Jual

Jumat, 07 November 2025 | 08:04 WIB
IHSG Rekor Tertinggi ke 8.337,5, Saham Big Banks Malah Lesu, Cek yang Layak Beli/Jual

ILUSTRASI. IHSG Rekor Tertinggi ke 8.337,5, Saham Big Banks Malah Lesu, Cek yang Layak Beli/Jual


Reporter: Lydia Tesaloni  | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 18,53 poin atau 0,22% ke level 8.337,5 pada akhir perdagangan Kamis (6/11/2025). Meski IHSG naik, sejumlah saham perbankan besar (big banks) justru masih bergerak lesu.

Pada perdagangan hari tersebut, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,72% menjadi Rp 8.550 per saham.  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah 0,45% ke Rp 4.440, sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi 0,42% ke Rp 4.750. Di sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi satu-satunya saham bank besar yang menguat 0,50% ke Rp 4.000 per saham.

Saham-saham bank tier dua justru menunjukkan performa yang lebih stabil.  
Beberapa di antaranya bahkan menguat tipis, seperti:

- PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 0,29% ke Rp 1.750  
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 0,41% ke Rp 1.225  
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) stagnan di Rp 2.530

Baca Juga: Usai IPO, Saham PJHB Naik 24% Hari Pertama Di BEI, Cek Prospeknya untuk Investasi

Prospek Sektor Perbankan Cerah Pasca Pelonggaran The Fed

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta, menilai kinerja sektor perbankan akan membaik seiring berakhirnya kebijakan pengetatan moneter (quantitative tightening) oleh The Federal Reserve (The Fed).

“Ini akan memengaruhi kenaikan harga saham perbankan,” ujar Nafan kepada KONTAN, Kamis (6/11/2025).

Ia menjelaskan, kebijakan tersebut akan menurunkan biaya pinjaman global, sehingga berdampak positif terhadap permintaan kredit di dalam negeri.

Baca Juga: Harga Saham Blue Chip Ini Turun 32% Sejak Awal 2025, Saatnya Beli / Jual?

BI Pangkas Suku Bunga dan Pemerintah Tambah Stimulus Likuiditas

Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 125 basis poin sepanjang 2025 untuk mendorong pertumbuhan kredit.   Selain itu, pemerintah juga menyalurkan stimulus likuiditas senilai Rp 200 triliun guna memperkuat kemampuan bank dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor riil.

Dengan kebijakan tersebut, Nafan memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan bisa kembali mencatatkan dua digit dalam jangka menengah hingga panjang.  “Dengan kondisi ini, potensi pertumbuhan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan juga bisa meningkat dalam jangka panjang,” ujarnya.

Tonton: Segmen Mobil Listrik Rp 200 Jutaan Kian Ketat, Wuling Air EV Kini Banyak Pesaing

Rekomendasi Saham Perbankan dari Mirae Asset Sekuritas

Secara valuasi, Nafan menilai saham-saham bank masih tergolong murah dengan potensi dividen menarik. Berikut rekomendasi lengkapnya:

  • BNGA Add 1.945
  • BMRI Accumulative Buy 6.200
  • BBTN Buy 1.325
  • BBRI Add 4.540
  • BBNI Accumulative Buy 4.710
  • BBCA Add 9.625
     
Amerika Kembali Menerima Udang Indonesia, 200 Kontainer Siap Diekspor

 

Selanjutnya: Bakal Jadi Tahun Pemulihan Pasar Modal, Begini Strategi OJK Sambut 2026

Menarik Dibaca: 7 Rekomendasi Drama Korea Persahabatan Perempuan Beragam Latar dan Umur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru