EMITEN - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mematok kenaikan service charge pada pusat perbelanjaan yang dimiliki sebesar 5%. Hal ini dibuat agar mall dapat menjaga pelayanan tetap prima dan penyesuaian dari beberapa biaya operasional yang mengalami kenaikan.
“Betul, kenaikan service charge sudah diterapkan pada pusat perbelanjaan yang dimiliki MTLA di Metropolitan Mall Bekasi, Grand Metropolitan dan Metropolitan Mall Cibubur sejak awal tahun 2023,” kata Direktur Metland, Olivia Surodjo kepada Kontan, Rabu (2/8).
Ia juga menambahkan bahwa tarif masing-masing pusat perbelanjaan berbeda-beda dengan tarif service charge tertinggi di Metropolitan Mall Bekasi.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Andalkan Properti Berkonsep TOD pada Tahun Ini
Meski naik, Olivia mengaku tak mendapatkan complain dari para tenant atau pengurangan jumlah tenant.
“Kenaikan tersebut sejauh ini dapat diterima oleh tenant karena memang kenaikan service charge yang wajar. Kenaikan service charge tidak mempengaruhi keputusan tenant untuk tidak meneruskan sewa. Saat ini okupasi di pusat perbelanjaan MTLA baik di atas 90%,” jelas dia.
“Kenaikan rata-rata sekitar 5% dari tarif sebelumnya dengan range di Rp95.000 s.d Rp 130.000 untuk ketiga mall MTLA, dengan perhitungan per m² per-bulan,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah mengatakan kenaikan service charge pada pusat perbelanjaan sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2021, meski kenaikannya sedikit demi sedikit.
Setelah Covid-19 hilang dan kegiatan offline seperti datang ke pusat perbelanjaan sudah diperbolehkan, service charge di banyak mall di Indonesia mengalami kenaikan serentak.
“Hampir semua mall di Indonesia, naik,” kata dia saat dihubungi Kontan, Rabu (2/8).
Meski begitu Budiharjo mengatakan asosiasi menyarankan para penyewa mall untuk menaikkan harga servis di bawah inflasi.
“Misalnya, inflasi tahun ini 5%, kalau bisa di bawah itulah ya kenaikan service charge-nya” katanya.
Dia juga menambahkan, meski kenaikan serentak, hingga saat ini belum ada tenant-tenant yang menyewa di mall mengeluhkan kenaikan ini. Dia mengatakan pada akhirnya semua tergantung pada kesepakatan tenant dengan pemilik mall.
Di sisi lain PT Mega Perintis Tbk (ZONE) sebagai salah satu tenant penyewa mall nampaknya memiliki strategi lain. Corporate Secretary ZONE Luki Rusli mengatakan perseroan akan fokus melakukan ekspansi dengan mengembangkan gerai-gerai baru sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Strategi yang akan dilakukan di sisa bulan tahun 2023 adalah kami berencana melakukan ekspansi dengan mengembangkan gerai-gerai baru sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kami juga terus memfokuskan untuk peningkatan penjualan online dari brand-brand Perseroan yang ada saat ini,” kata dia.
ZONE juga tengah bersiap menjual produk-produk fashion yang update sesuai dengan tren fashion, agar para customer atau pelanggan lebih tertarik dengan melakukan renovasi gerai-gerai yang lama.
Untuk ekspansi semester I-2023, ZONE telah merencanakan untuk melakukan kolaborasi dengan lisensi internasional.
“Ini kita hadirkan dengan menghadirkan produk fashion yang menarik sehingga dapat memberikan solusi inovatif untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang telah ditetapkan hingga akhir tahun,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News