Ini rencana penggunaan dana belanja modal Mark Dynamics Indonesia (MARK) untuk 2021

Rabu, 06 Januari 2021 | 08:54 WIB   Reporter: Muhammad Julian
Ini rencana penggunaan dana belanja modal Mark Dynamics Indonesia (MARK) untuk 2021


EMITEN -  JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) kian gencar melakukan ekspansi di tahun 2021. Emiten cetakan sarung tangan tersebut pun menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar untuk kembali meningkatkan kapasitas produksi di tahun ini.

Presiden Direktur MARK Ridwan Goh menjelaskan, anggaran capex tahun ini akan memanfaatkan kas internal dan fasilitas perbankan. “Komposisinya 70% bank, 30% internal,” kata dia  kepada Kontan.co.id, Selasa (5/1).

Nantinya, sekitar Rp 150 miliar dana capex di antaranya akan digunakan untuk merampungkan penyelesaian pabrik ketiga yang berlokasi di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara. 

Pabrik ini diharapkan dapat mulai beroperasi mulai pada kuartal II-2021. Dengan beroperasinya pabrik anyar tersebut, MARK akan memiliki total kapasitas produksi sebesar 1,4 juta pieces (pcs) per bulan. 

Baca Juga: Permintaan tinggi, Mark Dynamics Indonesia (MARK) bidik penjualan Rp 1 triliun

Adapun sisa dana capex sebesar Rp 50 miliar bakal digunakan untuk mengungkit kapasitas produksi pabrik ketiga pada akhir tahun ini hingga total kapasitas produksi MARK mencapai 1,8 juta pieces per bulan. 
Proyeksinya, tambahan kapasitas sebanyak 400.000 pcs per bulan tersebut bakal bisa dioperasikan secara komersial pada awal tahun depan.

Ridwan menambahkan, agenda ekspansi penambahan kapasitas dilakukan untuk memenuhi permintaan cetakan sarung tangan yang sedang tinggi. Dugaan Ridwan, hal ini didorong oleh tingginya kebutuhan sarung tangan akibat meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memakai sarung tangan. 

Selain itu, penggunaan sarung tangan oleh dokter dan perawat yang merupakan garda depan penanganan Covid-19 sebagai perlengkapan wajib, serta penerapan protokol kesehatan di masa pandemi turut mendongkrak permintaan perusahaan.

Untuk tahun ini saja, MARK telah mengantongi total kontrak senilai sebesar US$ 66,8 juta untuk pengapalan pada 2021 dari beberapa pemain utama produsen sarung tangan seperti Hartalega, Top Gloves, Kossan, Sri Tang, Intco, Zhong Hong Pu Lin, dan BlueSail. 

Volume pesanan cetakan sarung tangan yang dipesan dalam kontrak tersebut diperkirakan setara dengan 98% dari total kemampuan produksi MARK pada tahun ini.

Alhasil, MARK berani membidik penjualan sebesar Rp 1,061 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 300,6 miliar pada tahun ini. Target penjualan tersebut hampir mencapai dua kali lipat dibanding proyeksi penjualan MARK pada tahun 2020 lalu yang diperkirakan mencapai Rp 548 miliar. 

Baca Juga: Permintaan tinggi, Mark Dynamics (MARK) kembali tambah kapasitas produksi

Menurut perkiraan MARK, permintaan sarung tangan masih akan tinggi dalam kurun waktu 2 tahun-3 tahun mendatang. Itulah sebabnya, MARK memperkirakan bahwa penjualan konsolidasi masih bisa naik sekitar 40% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada tahun 2022 menjadi Rp 1,47 triliun dengan perolehan bottom line sekitar Rp 433,3 miliar.

Sementara itu, setelah kondisi normal nanti permintaan cetakan sarung tangan akan ditopang oleh permintaan sarung tangan global yang diperkirakan tetap akan bertumbuh sekitar 10%-12% per tahun.

 

Selanjutnya: Mark Dynamics (MARK) diversifikasi ke bisnis sanitary dan pertanian

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru