Ini saham-saham yang banyak dijual asing saat IHSG terkoreksi

Selasa, 29 Juni 2021 | 00:10 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Ini saham-saham yang banyak dijual asing saat IHSG terkoreksi


BURSA EFEK / BURSA SAHAM -   JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 82,92 poin atau 1,38% ke level 5.939,47 pada perdagangan Senin (28/6). Sepanjang perdagangan IHSG lebih banyak berada di zona merah.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI, total volume perdagangan di BEI mencapai 16,86 miliar dengan nilai transaksi Rp 11,46 triliun. Ada 380 saham yang turun, 139 saham yang naik dan 117 saham lainnya tidak berubah nilainya.

Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 68,17 miliar di seluruh pasar. 

Baca Juga: IHSG merosot 1,38% ke 5.939 pada akhir perdagangan Senin (28/6)

Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 195,5 miliar. Saham BBCA pun turun 2,18% ke Rp 30.275 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 18,4 juta dengan nilai transaksi Rp 562,4 miliar.

Investor asing juga melego saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) Rp 130,0 miliar. Saham ARCI ditutup menguat tipis 0,67% ke Rp 755 per saham. Total volume perdagangan saham ARCI mencapai 468,9 juta dengan nilai transaksi Rp 364,2 miliar.

 

 

Asing juga banyak menjual saham PT Astra International Tbk (ASII) Rp 28,7 miliar. Saham Asii ditutup merosot 4,27% ke Rp 4.710 per saham. Total volume perdagangan saham ASII mencapai 55,8 juta dengan nilai transaksi Rp 266,4 miliar.

Baca Juga: IHSG tertekan, asing banyak menadah saham-saham ini di sesi I, Senin (28/6)

Berikut 10 saham dengan net sell terbesar asing pada Senin:

1. BBCA Rp 195,5 miliar
2. ARCI Rp 130,0 miliar
3. ASII Rp 28,7 miliar
4. BBRI Rp 26,4 miliar
5. LPPF Rp 24,9 miliar
6. BFIN Rp 24,3 miliar
7. ADRO Rp 23,5 miliar
8. DMMX Rp 20,7 miliar
9. UNTR Rp 16,1 miliar
10. SMMA Rp 14,4 miliar

Selanjutnya: IHSG tertekan, asing banyak menadah saham-saham ini di sesi I, Senin (28/6)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru