SAHAM LQ45 - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan rebalancing indeks paling likuid di BEI yakni LQ45. Menjelang evaluasi mayor, sejumlah emiten diramal akan masuk dan keluar dari indeks bergengsi ini.
Tim riset Indo Premier Sekuritas menilai, dengan memperhatikan likuiditas transaksi selama kuartal pertama hingga kuartal kedua 2023, beberapa saham dinilai potensial untuk masuk ke LQ45.
Saham-saham tersebut yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), hingga PT Mitra Adiperkasa TbK (MAPI). Anak usaha BUMI, yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga diramal bakal masuk ke indeks paling cair ini.
Indo Premier juga memprediksi PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan menjadi konstituen indeks LQ45, menyusul induk usahanya yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang sudah lebih dulu menghuni indeks ini.
Baca Juga: IHSG Menguat 1,04% Selama Sepekan, Cermati Saham yang Banyak Diborong Asing
Sementara itu, ada beberapa saham yang berpotensi terdepak dari indeks ini, diantaranya PT Timah Tbk (TINS), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), hingga PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Berdasarkan screening yang mencakup kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free-float, nilai perdagangan harian rata-rata alias Average daily trading volume (ADTV), dan frekuensi perdagangan, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi memilih BUMI dan ADMR sebagai calon pendatang baru di LQ45. Sementara JPFA dan TINS menjadi calon emiten yang terdegradasi.
“Kami meyakini bahwa rebalancing LQ45 (periode Agustus-Januari), yang akan diumumkan pada akhir Juli 2023, berpotensi memberikan katalis jangka pendek untuk sejumlah saham,” kata Prasetya dalam riset.
Baca Juga: Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari Ajaib Sekuritas untuk Pekan Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News