EMITEN - JAKARTA. Emiten logistik, PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) memaparkan bahwa gambaran kinerja di kuartal IV cukup baik dan sesuai dengan target yang dibidik.
Direktur Utama PURA Ariel Wibisono menuturkan, untuk menentukan target tahun depan Perseroan harus melihat situasi terlebih dahulu. Hal ini nantinya juga akan dievaluasi per kuartal.
"Kita juga melihat situasi di tahun depan, di mana pasar global mengalami dampak resesi. Oleh karena itu Perseroan akan melakukan evaluasi quarterly. Rencananya target pendapatan akan meningkat 5%-10% dan laba akan meningkat 10%," ujarnya kepada Kontan, Kamis (29/12).
Baca Juga: Putra Rajawali Kencana (PURA) Akan Perluas Pasar dan Diversifikasi Komoditas
PURA menargetkan pendapatan bisa bertumbuh double digit dan laba naik 10% tahun ini. Ia melanjutkan, untuk tahun depan pihaknya belum memiliki rencana besaran alokasi capex.
"Untuk tahun depan, belum ada rencana untuk alokasi capex Perseroan. Perseroan lebih mengutamakan produktifitas di aset-aset yang sudah dimiliki," sambungnya.
Hingga saat ini PURA memiliki sebanyak 222 unit armada yang di operasikan. Dia mengatakan perseroan belum akan menambah armada di sepanjang tahun ini. Mengenai aturan Zero Over Dimension Overload (ODOL), Ariel menambahkan bahwa kebijakan tersebut akan berdampak positif terhadap sektor pengiriman terutama di alat transportasi jenis truk.
Menurut dia, Standardisasi yang dilakukan melalui ODOL akan berdampak dengan peningkatan kebutuhan volume pengiriman. Ia menilai, situasi ini akan menjadi keuntungan buat perseroan, di mana PURA sejak tahun 2020 sudah menjalankan konsep multimoda untuk pengiriman jarak jauh. Kebijakan ODOL akan membuat volume barang tumbuh 2 kali lipat.
Sejak tahun 2021, PURA telah melakukan upaya mengombinasikan penggunaan angkutan multimoda, dalam hal ini mengombinasikan armada truk, kereta, kapal roro. Hal ini sebagai upaya PURA membantu pemerintah dalam pengurangan beban angkutan darat di jalan raya dalam jarak jauh.
Selain itu, upaya ini juga sebagai keberlanjutan bisnis PURA dalam menghadapi berbagai perubahan di sektor ini. Tidak hanya mengurangi jumlah beban angkutan di jalan raya, PURA menilai bahwa bisnis multimoda ini juga berperan dalam pengurangan emisi.
"Kebijakan ODOL memiliki 2 dampak, yakni permintaan atau volume barang yang tumbuh 2 kali lipat, dengan kata lain peningkatan pendapatan. Yang kedua, adalah kompetisi yang semakin ketat, dimana efisiensi melalui angkutan multimoda salah satunya kereta api. Ini akan membantu perseroan melakukan pengiriman dalam volume besar, cepat, dan aman. Sehingga membantu dari segi keuntungan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News