KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2025 ini moncer. Tidak hanya harga saham secara umum yang naik tinggi, jumlah investor saham juga meningkat pesat. Berikut cara investasi saham untuk Anda yang ingin menjadi investor di BEI.
Diberitakan Kompas.com, Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan sampai dengan 24 Oktober 2025 terdapat lebih dari 4,2 juta investor baru atau penambahan 28 persen dibandingkan tahun 2024 yang lalu.
Hal tersebut disampaikan pada konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2025, Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: Naik 576%, Laba BUKA Sept 2025 Rp 2,4 T, Apakah Saham BUKA Menarik Dikoleksi?
Dengan tambahan investor baru tersebut, total investor di pasar modal Indonesia berhasil mencapai 19,1 juta investor. Dari keseluruhan data tersebut, jumlah investor saham mencapai 8 juta investor atau tumbuh hampir 5 kali lipat selama 5 tahun terakhir sejak 2020.
Partisipasi investor ritel turut meramaikan aktivitas transaksi tahun ini dengan total rata-rata investor aktif sebesar 222.000 investor per harinya sampai dengan 24 Oktober 2025.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar pada 24 Oktober 2025 tercatat Rp 15.234 triliun. Jumlah tersebut naik sebesar 23 persen dibandingkan posisi pada akhir tahun 2024 yang lalu sebesar Rp 12.336 triliun.
"IHSG pun mencapai rekor tertingginya, yaitu pada level 8.274,375 saat 23 Oktober 2025," kata dia.
Selain itu, kapitalisasi pasar juga turut memecahkan rekor titik tertingginya pada 10 Oktober 2025 yang lalu, yaitu sebesar Rp 15.559 triliun. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) kini telah mencapai Rp 16,46 triliun, yang merupakan kenaikan 28 persen dari data pada Desember 2024 lalu sebesar Rp 12,85 triliun.
Kemudian, aktivitas perdagangan produk non-saham, yaitu right, warrant, structured warrant, Kontrak Investasi Kolektif (KIK), dan derivatif di BEI, sampai dengan 24 Oktober 2025 mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp 4,48 triliun.
Setelah SPPA Repo diluncurkan, rata-rata volume transaksi harian perdagangan surat utang melalui SPPA kini mencapai Rp 6 triliun. Sedangkan untuk kelas aset terbaru, yaitu unit karbon, telah mencapai Rp 27,9 miliar total transaksi sampai dengan 24 Oktober 2025. Dari sisi supply, sampai dengan 24 Oktober 2025 telah terdapat 955 saham perusahaan tercatat dengan penambahan 23 saham baru.
Dari penambahan tersebut, 5 di antaranya merupakan Lighthouse IPO, yaitu IPO dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun serta free float 15 persen atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp 700 miliar. Total penghimpunan dana atas seluruh efek sepanjang tahun ini mencapai Rp 202,6 triliun.
Tonton: Tukin Pegawai ESDM Bakal Naik 100%, Purbaya: Kita Lihat Dulu Anggarannya
Cara investasi saham di BEI
Dilansir dari website resmi BEI, saham adalah salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal. Saham menjadi bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam sebuah perusahaan atau perseroan terbatas.
Memiliki saham berarti memiliki kesempatan untuk mendapatkan dividen. Saham juga merupakan aset yang likuid, jadi mudah untuk diperjualbelikan.
Pada dasarnya terdapat 3 cara untuk mendapatkan saham:
- Membeli Saham di Pasar Perdana atau ketika sebuah perusahaan melakukan Penawaran Umum (go public)
- Membeli Saham di Pasar Sekunder atau membeli saham yang telah tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek
- Membeli saham melalui pembelian unit penyertaan Reksa Dana (lewat Reksa Dana)
Di pasar sekunder, investor yang ingin membeli saham harus menjadi nasabah di salah satu broker saham atau perusahaan sekuritas yang menjadi anggota di Bursa Efek. Di BEI terdapat sekitar 120 broker saham yang dapat melayani kita untuk melakukan jual dan beli saham.
Berikut langkah-langkah menjadi investor saham di BEI:
- Mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak Perusahaan Sekuritas, yaitu formulir Pembukaan Sub Rekening Efek dan formulir Rekening Dana Investor (RDI)
- Memberikan dokumen yang diperlukan, seperti : fotocopy KTP yang berlaku dan (jika ada) NPWP serta fotocopy bagian depan buku tabungan yang akan didaftarkan dalam formulir Pembukaan Sub Rekening Efek
- Setoran dana awal ke rekening di bank RDI atas nama calon investor saham. Masing-masing broker menentukan deposit berbeda-beda. (dimulai dari Rp. 100.000,-)
- Setelah disetujui, selanjutnya Anda sudah siap bertransaksi saham.
Selanjutnya: Simak Strategi Aneka Tambang (ANTM) Atasi Kelangkaan Emas Batangan di Pasar
Menarik Dibaca: Hasil Hylo Open 2025: Fajar/Fikri Melaju Mulus ke 16 Besar, Menuju Final Keempat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News