Investor ZATA Langsung Cuan 35%, Bagaimana Prospek Saham Ini Selanjutnya?

Jumat, 11 November 2022 | 07:20 WIB   Reporter: Aris Nurjani
Investor ZATA Langsung Cuan 35%, Bagaimana Prospek Saham Ini Selanjutnya?

ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk di Bursa Efek Indonesia.


HARGA SAHAM - JAKARTA. PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, Kamis (10/11). Mengawali debut di bursa saham, harga saham ZATA ditutup pada harga Rp 135 per saham sampai penutupan perdagangan di bursa kemarin.

Sejak perdagangan di bursa dibuka pada 09:00 WIB, harga saham ZATA langsung bertengger pada harga Rp 135 per saham. Harga penutupan ZATA tersebut 35% lebih tinggi dari harga IPO (Rp 100).

Itu berarti para investor yang berhasil mendapat saham ZATA lewat IPO langsung meraih cuan 35% dari modal awal mereka, dikurangi fee perdagangan saham. 

Bersama Zatta Jaya menggelar Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.700.000.000 saham. Saham sebanyak itu setara 20,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melemah, Simak Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Jumat (11/11)

Dari IPO yang telah lewat, Bersama Zatta Jaya sukses menghimpun dana segar sebesar Rp 170 miliar. 

"Hadirnya Perseroan sebagai pionir industri fesyen muslim di lantai Bursa diharapkan dapat membangkitkan semangat industri fesyen tanah air untuk semakin maju, berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” jelas Elidawati, Direktur Utama PT Bersama Zatta Jaya Tbk  dalam keterangannya, Kamis (10/11). 

Elidawati menjelaskan, langkah Zatta masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik. 

Fitch Solutions memperkirakan pengeluaran rumah tangga untuk pakaian dan alas kaki hingga tahun 2026 akan terus bertumbuh rata–rata 7,5% per tahun. Nilai pertumbuhan tersebut mencapai Rp 469,3 Triliun pada tahun 2026. 

Baca Juga: Wall Street Naik Tajam, Didukung Data Inflasi AS yang Melandai

Lantas, bagaimana prospek bisnis dan saham ZATA di mata analis pasar modal?

Analis Pilarmas Investindo Desy Israhyanti menilai ZATA memiliki prospek cukup baik mengingat perusahaan ini bergerak di sektor perdagangan pakaian muslim.

Prospek ZATA juga akan positif lantaran mobilitas masyarakat sudah mulai pulih pasca pandemi Covid-19.

"Pada saat pandemi, bisnis ZATA cukup tertekan, tercermin dari penurunan penjualan hingga 70% pada 2020," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (10/11).

Namun, pada 2021 bisnis ZATA kembali meningkat di era pemulihan ekonomi saat mobilitas masyarakat perlahan membaik. Di periode tersebut, penjualan ZATA  tumbuh 93%.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Mulai Tarik Laba dari Tolak Angin

Memang persaingan bisnis fesyen cukup ketat. Namun, dengan positioning business ZATA dalam bidang fesyen muslim dan brand yang dibangun, target pasar yang jelas, bisnis ZATA ke depannya memiliki ruang untuk tumbuh.

Desy memproyeksikan, pendapatan dan laba bersih ZATA di sepanjang tahun 2022 masing-masing akan sebesar Rp 286,5 miliar dan Rp 15,2 miliar.  

Menurut Desy, prospek bisnis ZATA ke depan masih akan baik seiring dengan masifnya tren digitalisasi yang digunakan sebagai channel penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana

Terbaru