RENCANA IPO - JAKARTA. Peritel bahan bangunan PT Caturkarda Depo Bangunan tengah dalam proses penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Perusahaan yang akan tercatat dengan kode saham DEPO ini bakal melepas sebanyak-banyaknya 1.024.000.000 saham ke publik.
Jumlah tersebut setara 15,08% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dalam periode penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung 1-8 November 2021, Depo Bangunan memasang harga penawaran antara Rp 426-Rp 525 per saham.
Dengan begitu, Depo Bangunan berpotensi memperoleh dana segar dengan kisaran Rp 436,22 miliar-Rp 537,6 miliar. Dalam IPO ini, Depo Bangunan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai underwriter-nya.
Sebagai informasi, perusahaan didirikan pada tahun 1996 di Jakarta oleh Kambiyanto Kettin. Saat ini, Depo Bangunan merupakan supermarket bahan bangunan terkemuka di Indonesia dengan konsep “Lengkap, Nyaman, dan Murah”.
Baca Juga: Perdana melantai di bursa, harga saham produsen Boba King kena ARA
Pada tahun 2000, perusahaan membangun gerai terbesarnya di Serpong, Tangerang Selatan dengan luas area lebih dari 20.000 meter persegi dan luas toko 9.012 meter persegi. Setelah itu, pada tahun 2004, pendiri perusahaan membentuk PT Megadepo Indonesia yang berfokus di wilayah Jawa Timur, yang kemudian pada 2019 diakuisisi oleh perusahaan.
Saat ini, perusahaan memiliki 9 gerai Depo Bangunan yang berlokasi di Jakarta, Serpong, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Lampung. Pengunjungnya mencapai 3.000 orang pada akhir pekan dan 1.000 orang pada Senin-Jumat untuk masing-masing gerai.
Perusahaan menjual lebih dari 49.000 produk, 90.000 SKU dengan 1.500 merek berbeda, baik yang lokal maupun impor dari mancanegara. Perusahaan memiliki hubungan jangka panjang yang kuat selama lebih dari 20 tahun dengan merek dan vendor utama.
Selanjutnya: Mitratel bakal IPO, simak prospeknya menurut analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News