Kinerja Bukalapak (BUKA) Melonjak pada Tahun Lalu, Ini Penopangnya

Rabu, 29 Maret 2023 | 06:15 WIB   Reporter: Yuliana Hema
Kinerja Bukalapak (BUKA) Melonjak pada Tahun Lalu, Ini Penopangnya


EMITEN - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan pertumbuhan Total Processing Value (TPV) yang ditopang oleh segmen Mitra.  

Dalam keterangannya, Bukalapak melaporkan nilai pemrosesan total alias TPV pada kuartal IV-2022 tumbuh 20% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 41,8 triliun.

Sebanyak 75% dari TPV Bukalapak berasal daerah tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.

TPV Mitra pada Kuartal IV-2022 meningkat 17% secara tahunan menjadi Rp 19 triliun. Sepanjang 2022, TPV Mitra naik 31% YoY menjadi Rp 73,6 triliun. 

Baca Juga: Bukalapak (BUKA) Cetak Laba Bersih Rp 1,98 Triliun Sepanjang 2022

Sekretaris Perusahaan Bukalapak Teddy Oetomo menjelaskan pertumbuhan Mitra ini terus didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra.

"Pada akhir Desember 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 16,1 juta atau meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021," jelas dia dalam keterangannya, Selasa (28/3). 

Margin kontribusi BUKA, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, meningkat dari minus 0,1% menjadi 0,2% terhadap TPV pada Kuartal IV-2022.

Margin kontribusi marketplace terhadap TPV meningkat dari 0,3% di Kuartal IV-2021 menjadi 0,6% di Kuartal IV-2022. Sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari minus 0,5% menjadi minus 0,3%. 

Pada kuartal IV-2022, adjusted EBITDA Bukalapak sebesar minus Rp 235 miliar dengan rasio adjusted EBITDA terhadap TPV meningkat dari minus 1,1% di Kuartal IV-2021 menjadi minus 0,6% di Kuartal IV-2022.

Baca Juga: Adu Kuat Kinerja Emiten Tambang BUMN: Antam (ANTM), Bukit Asam (PTBA), & Timah (TINS)

Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 1,76 triliun sepanjang 2022. Nilai tersebut meningkat 203% dari rugi operasional sebesar Rp 1,70 triliun pada 2021. 

Teddy bilang peningkatan ini utamanya disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market PT Allo Bank Tbk (BBHI). Adapun laba investasi yang belum dan sudah terealisasi BUKA senilai Rp 3,93 triliun.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru