REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil mencetak kinerja mentereng sepanjang periode sembilan bulan pertama 2021. Emiten pertambangan mineral milik negara ini berhasil mencetak kenaikan pendapatan dan laba bersih.
ANTM membukukan pendapatan senilai Rp 26,47 triliun, naik 46,78% dari pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18,03 triliun.
Kenaikan pendapatan ini turut mengerek bottomline ANTM. Konstituen indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,71 triliun per akhir kuartal III-2021, melesat 104% dari laba bersih yang dibukukan pada kuartal III-2020 yang hanya Rp 835,78 miliar.
Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi menilai, kinerja ANTM pada kuartal ketiga 2021 telah mencapai 91% dari target MNC Sekuritas tahun ini. Aqil menyebut, kinerja emiten pelat merah ini berpotensi untuk mencapai atau bahkan melebihi target yang dipasang MNC Sekuritas, didorong dengan kinerja ANTM yang solid.
Baca Juga: Prospek nikel menjanjikan, simak rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM)
Secara rinci, penjualan emas masih menjadi penopang kinerja ANTM, yakni senilai Rp 17,67 triliun atau 67% dari pendapatan total ANTM. Disusul penjualan feronikel senilai Rp 4,34 triliun, penjualan bijih nikel senilai Rp 3,25 triliun, penjualan alumina senilai Rp 638,06 miliar, dan penjualan bijih bauksit senilai Rp 321,18 miliar.
Di sisi lain, sejumlah beban ANTM turut mendaki. Salah satunya adalah beban pokok penjualan atau cost of goods sold (COGS) yang naik 41,01% dari semula Rp 15,13 triliun menjadi Rp 21,34 triliun. Salah satu biaya yang mencatat kenaikan tertinggi adalah pembelian logam mulia senilai Rp 15,75 triliun atau naik 31,64% secara year-on-year (yoy).
Aqil mengamini, net profit margin ANTM memang masih terdorong oleh besarnya COGS yang dimiliki. “Namun, kami meyakini ANTM akan berupaya untuk mengefisienkan biaya ke depannya,” terang Aqil kepada Kontan.co.id, Jumat (12/11).
Terkait harga emas, MNC Sekuritas masih memperkirakan harga logam mulia ini akan terdampak oleh pemulihan ekonomi dan tingkat inflasi.
Aqil masih merekomendasikan buy untuk saham ANTM. Secara teknikal, investor bisa melakukan buy on weakness (BOW) di harga Rp 2.370 - Rp 2.400, dengan level resistance Rp 2.630 dan level stop loss di bawah Rp 2.300.
“Secara valuasi saat ini ANTM masih cukup murah, ditopang oleh beberapa sentimen jangka panjang yang akan mendukung kinerja,” tutup Aqil.
Selanjutnya: Margin laba kotor HK Metals Utama (HKMU) membaik pada kuartal III
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News