REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) akan mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2021.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan, pendapatan MAPI bisa menyentuh Rp 15,8 triliun hingga akhir tahun. Jumlah tersebut tumbuh 6,46% dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 14,84 triliun.
Adapun di tahun 2022, pendapatan MAPI diprediksi bisa terkerek hingga Rp 17,08 triliun.
Sementara itu, perkiraan laba bersih secara kumulatif di tahun 2021 mencapai Rp 414 miliar, dari sebelumnya menanggung rugi di tahun 2020. Adapun ekspektasi pertumbuhan di tahun 2022 sebesar 23,5% year on year (yoy).
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya dalam risetnya Senin (11/10) mengungkapkan, kuatnya ekspansi MAPI menjadi salah satu pendorong kenaikan pendapatannya ke depan.
Baca Juga: Harga saham MAPI & JPFA naik di sesi pertama bursa Selasa (12/10)
Asal tahu saja, selain ekspansi ke ritel skincare seperti Laneige, Sulwhasoo, dan Innisfree, perseroan juga membuka retailer baru produk home furnishing bernama Index Living Mall yang akan tersedia di SOGO Plaza Senayan dan Kota Kasablanka pada akhir tahun ini. Di sisi lain, MAPA juga bermitra dengan Foot Locker di kuartal IV 2021.
Selain di dalam negeri, perusahaan juga terus melakukan ekspansi di Thailand, Vietnam, dan Filipina, di mana ekspansi diharapkan juga akan semakin besar.
Di sisi lain, MAPI dinilai akan mendapat keuntungan dari perbaikan ekonomi seiring proses vaksinasi yang lebih baik mendekati tahun 2022. Adapun situasi Covid-19 juga menunjukkan perbaikan dengan mulai dilonggarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Keyakinan kami bahwa konsumen akan terus berbelanja di dalam negeri. Mengingat, traveler keluar negeri wajib dikarantina 8 hari di fasilitas yang ditunjuk oleh pemerintah Indonesia dengan biaya sendiri," jelasnya dalam riset Senin (11/10).
Mempertimbangkan kondisi di atas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi trading buy dengan target harga yang lebih tinggi, yakni di Rp 880 per saham.
Rekomendasi tersebut juga sudah mempertimbangkan kontribusi penjualan online MAPI yang mencapai 11,6% di semester I 2021. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang mencapai 10,3% dan tahun 2019 yang tercatat 2,1%.
Adapun kontribusi penjualan online MAPA sebesar 12,2% di semester I 2021. Angka ini juga lebih tinggi dibanding tahun 2020 dan 2019 yang mencapai masing-masing 10,9% dan 4%.
"Meskipun pertumbuhan penjualan digital selama pandemi berasal dari basis yang rendah, terbukti bahwa pelanggan MAPI lebih cenderung berbelanja online dibandingkan dengan peritel lain yang kami cermati," ungkap Christine.
Selanjutnya: Sektor retail membaik, simak rekomendasi untuk saham-saham ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News