EMITEN - JAKARTA. Lembaga pemeringkat utang internasional S&P menaikkan rating PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menjadi BB+ pada 11 September 2023. Rating itu dinaikkan dengan outlook stabil dari sebelumnya BB.
Dalam laporannya, S&P menyampaikan, kenaikan rating tersebut didorong oleh kinerja recurring revenue dan profil keuangan PWON yang semakin solid.
Rating BB+ merupakan rating tertinggi di antara perusahaan di sektor properti dan real estate di Indonesia.
Manajemen PWON mengatakan, revenue recurring PWON yang diperkirakan akan meningkat menjadi 70%-75% dari total pendapatan pada tahun 2023 dan 2024, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 65%.
Baca Juga: Sektor Properti di China Goyang, Pakuwon (PWON) Yakin Pasar Indonesia Masih Stabil
“Kenaikan tersebut lebih baik dibandingkan dengan pengembang lain di Indonesia yang kontribusi revenue recurringnya antara 10%-20%,” ujar manajemen dalam rilis yang diterima, Selasa (12/9).
Ekspansi portofolio investasi yang berkelanjutan dan kualitas aset yang baik, mampu mendukung profil keuangan perusahaan.
Selain akuisisi Four Points Hotel Kuta Bali pada Maret 2023, penyelesaian renovasi dua mall di Jogja dan Solo tahun 2023 dan 2024, diharapkan semakin meningkatkan pertumbuhan revenue recurring.
Pakuwon Mall Bekasi yang sedang dibangun dan diperkirakan akan beroperasi di akhir 2024 akan menjadi basis pertumbuhan di masa yang akan datang.
“Portofolio ritel PWON didukung olah kinerja operasional yang stabil dan tingkat okupansi yang konsisten di atas 90%,” tuturnya.
S&P pun memperkirakan revenue recurring PWON tumbuh sebesar 15% menjadi Rp 4,5 triliun di tahun 2023 dan menjadi sekitar Rp 4,6 triliun - Rp 4,8 triliun pada tahun 2024.
Angka pendapatan tersebut sudah lebih tinggi 20% dibanding sebelum pandemi.
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Akan Bangun Superblok di IKN
Lalu, S&P memandang Pakuwon akan mampu mempertahankan posisi likuiditas yang kuat selama dua tahun ke depan.
Meskipun terjadi peningkatan belanja modal alias capital expenditure (capex) yang signifikan pada tahun 2023, PWON secara historis bisa mempertahankan tingkat leverage yang moderat dalam menjalankan strategi pertumbuhannya.
“PWON sendiri tercatat memiliki saldo kas per 30 Juni 2023 sebesar Rp 7,3 triliun,” ungkap manajemen.
S&P juga memperkirakan arus kas operasional PWON sebesar Rp 2,2 triliun – Rp 2,4 triliun per tahun pada 2023.
Capex PWON diperkirakan S&P meningkat menjadi Rp 2,1 triliun di tahun 2023 dan Rp 1,5 triliun di tahun 2024, dibanding tahun lalu Rp 840 miliar.
Berikut sejumlah portofolio yang dimiliki PWON hingga saat ini.
1. Superblok Gandaria City, Jakarta (pusat perbelanjaan ritel, apartemen, perkantoran dan hotel)
2. Superblok Kota Kasablanka, Jakarta (pusat perbelanjaan ritel, apartemen dan perkantoran)
3. Somerset Berlian, Jakarta (apartemen servis)
4. Blok M Plaza, Jakarta (pusat perbelanjaan ritel)
5. Superblok Tunjungan City, Surabaya (pusat perbelanjaan ritel, apartemen, perkantoran dan hotel)
6. Superblok Pakuwon Mall, Surabaya (pusat perbelanjaan ritel, apartemen, apartemen servis, dan hotel)
7. Royal Plaza, Surabaya (pusat perbelanjaan ritel)
8. Pakuwon City township (landed residential), Pakuwon City Mall (pusat perbelanjaan ritel), Amor Tower, Pakuwon City Mall tahap 3 dan East Coast Mansion tahap 2 (pusat perbelanjaan ritel dan apartemen yang sedang dalam masa pembangunan), serta apartemen Educity, di Surabaya Timur
9. Grand Pakuwon township (landed residential) dan Food Junction (Hypermarket, culinary & leisure destination), di Surabaya Barat
10. Superblok Pakuwon Mall, Bekasi (pusat perbelanjaan ritel, apartemen, dan hotel yang seluruhnya sedang dalam masa pembangunan)
11. Pakuwon Mall Jogja dan Yogyakarta Marriot Hotel (pusat perbelanjaan ritel dan hotel)
12. Pakuwon Mall Solo Baru (pusat perbelanjaan ritel)
13. Four Points by Sheraton Bali, Kuta (hotel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News