REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Kinerja cemerlang PT Petrosea Tbk (PTRO) diproyeksi berlanjut tahun ini, di tengah banyaknya kontrak jangka panjang yang telah diraup oleh emiten kontraktor pertambangan tersebut.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel A. Widjaja menyebut, PTRO telah memiliki 12 kontrak jangka panjang dari berbagai perusahaan besar dengan total potensi nilai kontrak mencapai US$ 1,7 miliar (backlog) pada 2022.
Selaras dengan strategi untuk melakukan diversifikasi ke tambang logam seperti emas, nikel, dan bauksit, PTRO telah mengamankan 67% dari total proyek untuk tambang logam.
Baca Juga: Petrosea (PTRO) Kantongi Fasilitas Kredit Rp 2,84 Triliun dari Bank Mandiri
Sejumlah nama besar yang menjadi konsumen PTRO antara lain adalah PT NHM, PT Freeport Indonesia, PT Cipta Djaya Selaras, hingga PT Mekko Bauxite.
Daniel meyakini, PTRO memiliki potensi pertumbuhan yang besar, didukung oleh stabilnya kinerja operasional dan struktur keuangan yang solid. Ditambah strategi perusahaan dalam melakukan diversifikasi ke produk yang lebih menjanjikan.
Pada tahun ini, manajemen PTRO terus mengoptimalkan dan meningkatkan efisiensi dengan rasio pengupasan (stripping ratio) mencapai 6l,8x dengan proyeksi pertumbuhan total pendapatan mencapai 6,2% secara tahunan.
PTRO juga memiliki struktur keuangan yang solid, didukung oleh tingkat Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to equity ratio (DER) yang terus mengalami penurunan selama empat tahun terakhir dari 2018, dimana pertumbuhan tahunan majemuk DAR Petrosea menurun 9,6% dan DER menurun hingga 16,0%.
Hal tersebut sejalan dengan proyeksi Samuel Sekuritas pada 2023, dimana DAR dan DER PTRO hanya akan mencapai 50,3% dan 49,0%.
“Melihat perkembangan dan pertumbuhan yang dilakukan perusahaan sejauh ini, dengan penambahan backlog contract serta eksplorasi yang terus dilakukan, kami melihat ada potensi ruang pertumbuhan untuk PTRO,’ kata Daniel.
Baca Juga: Petrosea (PTRO) Raih Laba Rp 613,63 miliar pada 2022, Cermati Faktor Pendorongnya
Daniel merekomendasikan buy saham PTRO dengan target harga Rp 6.430 per saham. Target ini merefleksikan price to earnings (P/E) sebesar 10,7 kali untuk tahun 2023.
Risiko utama dari rekomendasi ini diantaranya penurunan jumlah kontrak dan peningkatan beban transportasi.
Asal tahu, PTRO meraih laba bersih senilai US$ 40,92 juta sampai tutup tahun 2022. Sebagai perbandingan, laba bersih PTRO tahun 2022 naik 21,38% dibandingkan tahun 2021 senilai US$ 33,71 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News