Laba bersih PaninBank turun 15,96% di kuartal pertama 2021

Minggu, 02 Mei 2021 | 15:15 WIB   Reporter: Maizal Walfajri
Laba bersih PaninBank turun 15,96% di kuartal pertama 2021


KINERJA BANK - JAKARTA. PT Bank Panin Tbk (PNBN) membukukan laba bersih secara konsolidasi senilai Rp 614,73 miliar pada kuartal pertama 2021. Laba ini menurun 15,96% year on year (yoy) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 731,49 miliar. 

Penurunan ini terjadi karena turunya pendapatan bunga bersih dari Rp 2,4 triliun menjadi Rp 2,34 triliun pada Januari-Maret 2021. Hal ini membuat net interest margin (NIM) Bank Panin turun dari 5,23% pada kuartal pertama 2020 menjadi 4,87% di tiga bulan pertama 2021. 

Kendati demikian Presiden Direktur PaninBank, Herwidayatmo mengatakan, Panin mencatat pertumbuhan yang baik pada laba operasional sebelum pencadangan dan pajak yang mencapai sebesar Rp 1,70 triliun. Angka ini naik 17,3% yoy jika dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,44 triliun. 

Artinya penurunan laba terjadi karena bank membentuk pencadangan. Terlihat dari peningkatan cadangan kerugian nilai aset keuangan (CKPN) 95,73% yoy dari Rp 467,86 miliar menjadi Rp 915,76 miliar hingga Maret 2021. 

Baca Juga: Perkuat permodalan, berikut daftar calon bank BUKU IV

Adapun peningkatan laba operasional ditopang oleh peningkatan pada fee income, khususnya transaksi surat berharga serta pengendalian biaya operasional yang flat. Total aset konsolidasi mencapai Rp 206,6 triliun, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 205,7 triliun. 

Sedangkan total kredit Bank Panin sebesar Rp 128,0 triliun. Total kredit turun 15% terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit di tengah lambatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia dan penerapan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit. 

Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) PaninBank tercatat baik masing-masing sebesar 28,5% dan 86,1% per 31 Maret 2021. Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 138,3 triliun dengan rasio CASA 41,1%, sejalan dengan pertumbuhan tabungan yang mencapai 12,4% yoy yang menjadi fokus pertumbuhan DPK. 

Baca Juga: Ini alasan Bank Panin tutup bisnis di Provinsi Aceh

“Pertumbuhan produk tabungan merupakan bukti dari upaya berkelanjutan yang kami lakukan dalam menghadirkan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, secara mudah, aman, dan menguntungkan,” ujar Herwidayatmo dalam siaran pers, Sabtu (1/5).

Dia menambahkan, PaninBank berkomitmen untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang.

Asal tahu saja, data keuangan konsolidasi PaninBank ini termasuk dengan kinerja anak perusahaan yang terdiri dari PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk.

Baca Juga: Jumlah kantor bank berkurang hampir 1.000 kantor dalam setahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru