EMITEN - JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan penurunan pendapatan usaha dalam periode sembilan bulan 2022. Meski begitu, emiten pengembang kawasan terpadu Kota Deltamas ini mampu meraih pertumbuhan laba bersih.
Merujuk laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), DMAS mencetak pendapatan usaha senilai Rp 1,25 triliun per kuartal III-2022. Turun 3,84% dibandingkan realisasi Rp 1,30 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, DMAS berhasil menekan beban pokok pendapatan sebanyak 34,04%. Sehingga terjadi penurunan beban pokok pendapatan dari Rp 567,54 miliar pada kuartal III-2021 menjadi Rp 374,34 miliar per kuartal III-2022.
Baca Juga: BRI Danareksa Sekuritas Pertahankan Rekomendasi Beli SAham Puradelta (DMAS)
Dari sisi bottom line, DMAS meraih laba bersih sebesar Rp 767,58 miliar. Tumbuh 20,94% dibandingkan kuartal III-2021 yang sebesar Rp 634,64 miliar.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari Tondy Suwanto membeberkan, segmen industri menjadi penyumbang terbesar pendapatan usaha DMAS dengan nilai Rp 1,03 triliun atau sekitar 82,1% dari total pendapatan usaha yang diraih hingga bulan September 2022.
“Sebagian besar pendapatan Perseroan pada sembilan bulan pertama tahun 2022 berasal dari penjualan lahan industri, khususnya kepada sektor data center,” ujar Tondy dalam keterbukaan informasi, Kamis (27/10).
Di samping segmen industri, segmen komersial memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp 176 miliar, atau 14% dari total pendapatan usaha. Sedangkan segmen hunian, hotel, dan rental terhadap pendapatan usaha masing-masing adalah 2,6%, 0,6%, dan 0,6%.
Tondy juga mengungkapkan bahwa marjin laba kotor DMAS mengalami peningkatan dari 56,6% di sembilan bulan pertama 2021 menjadi 70,2% pada periode yang sama tahun ini.
Kemudian, marjin laba usaha DMAS pada periode sembilan bulan 2022 sebesar 58,2%. Lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha di periode yang sama tahun lalu sebesar 45,4%.
Baca Juga: Land Bank Puradelta Lestari (DMAS) Cukup untuk Pengembangan 20 Tahun ke Depan
Sementara itu, marjin laba bersih tercatat sebesar 61,1% per kuartal III-2022. Lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar 48,5%.
Dari sisi fundamental, jumlah aset DMAS per 30 September 2022 tercatat Rp 6,88 triliun. Lebih tinggi Rp 762 miliar, atau naik 12,5% dibandingkan dengan aset per 31 Desember 2021 senilai Rp 6,11 triliun.
Peningkatan jumlah aset terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas. Posisi kas dan setara kas Perseroan per 30 September 2022 adalah Rp 1,17 triliun. Meningkat Rp 571 miliar atau 95,3% dibandingkan posisi kas pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp 599 miliar.
Jumlah liabilitas DMAS per 30 September 2022 tercatat Rp 877 miliar, lebih tinggi Rp 114 miliar atau 15% dibandingkan jumlah liabilitas per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 763 miliar.
Sedangkan jumlah ekuitas (bersih) per 30 September 2022 meningkat sebesar Rp 648 miliar atau 12,1% menjadi Rp 6 triliun dibandingkan jumlah ekuitas (bersih) per 31 Desember 2021 sebesar Rp 5,35 trilliun.
Manajemen menegaskan bahwa DMAS tidak memiliki utang. Dengan posisi kas bersih yang sehat, DMAS terus berupaya melakukan pengembangan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, komersial, dan hunian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
