PETERNAKAN - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, sebagian besar kinerja emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tertekan.
Hal yang sama juga dialami emiten poultry, khususnya PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Namun penurunan kinerja kedua emiten ini berbeda. CPIN tampak bisa menekan penurunan kinerja, sementara JPFA harus menderita tertekan lebih dalam.
Merujuk laporan keuangan kuartal III 2019, CPIN membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,28 triliun pada kuartal III-2020. Capaian tersebut turun 10,94% dari laba bersih Rp 2,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Charoen Pokhand (CPIN) kantongi laba bersih Rp 2,28 triliun pada Kuartal III-2020
Sementara JPFA mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik induk amblas 75,34% menjadi Rp 257,19 miliar dari Rp 1,04 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi penjualan, emiten bersandi CPIN ini memperoleh penjualan sebesar Rp 43,28 triliun atau hanya susut 1,38% dari periode yang sama tahun lalu Rp 43,89 triliun.
Sementara itu, JPFA mencatat pendapatan sebesar Rp 24,93 triliun pada kuartal III-2020. Nilai tersebut menyusut 8,27% dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 27,18 triliun.
Dengan demikian, CPIN masih bisa mempertahankan kinerjanya kendati tetap turun, sementara JPFA harus rela mendapatkan keuntungan jauh lebih kecil.
Selanjutnya: Kinerja loyo, laba bersih Japfa Comfeed (JPFA) anjlok 75,34% hingga kuartal III-2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News