EMITEN - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) menyebutkan bahwa terjadi kenaikan pendapatan sekitar 25% pada momen Lebaran 2023 dibandingkan momen yang sama tahun lalu.
Namun begitu, Managing Director Eka Sari Lorena Transport Dwi Ryanta Soerbakti mengatakan pencapaian ini masih lebih rendah dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
"Dibandingkan tahun 2018 atau 2019, sebelum pandemi, masih lebih rendah tahun ini," jelasnya kepada Kontan, Selasa (2/5).
Baca Juga: Eka Sari Lorena Transport (LRNA) Bidik Target Konservatif Tahun Ini
Ia juga menilai, kenaikan sekitar 25% ini, tidak diiringi dengan lonjakan luar biasa dibandingkan hari reguler. Ia berpendapat, pada H-5 hingga H-2 Lebaran 2023, tidak terjadi kenaikan seramai tahun sebelum pandemi.
Dia melanjutkan, walau tidak ada lonjakan yang luar biasa, tetapi kenaikan penumpang terjadi merata terjadi di tiap daerah. Hal ini terjadi baik di angkutan transportasi darat jurusan Jawa, Madura, Bali dan Sumatera.
"Kenaikannya merata, baik jurusan Jawa, Madura, Bali dan Sumatera," sambungnya.
Adapun tahun ini, LRNA menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 20% hingga 25% dibandingkan tahun 2022. Pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk memaksimalkan kinerjanya di sepanjang tahun ini. Salah satunya dengan memperkuat sistem IT untuk meningkatkan porsi penjualan online.
LRNA juga menargetkan penjualan secara online bisa berkontribusi hingga 30% dari total penjualan perseroan selama tahun 2023.
Selain itu, ekspansi usaha juga mulai digencarkan LRNA untuk memperkuat posisi bisnisnya saat ini. Tanpa menyebutkan secara detail, Dwi bilang, Lorena telah melakukan ekspansi pada segmen usaha rental.
LRNA juga mulai berkecimpung di era kendaraan elektrifikasi. Menurut penjelasan Dwi, sejak enam bulan terakhir Lorema mulai mengoperasiokan bis listrik.
Mengenai capex atau dana belanja modal, tahun ini LRNA mengalokasikannya untuk pengembangan divisi rental yang bersifat corporate dan longterm. Pendapatan dari divisi rental ini sudah bisa diprediksi untuk 3-5 tahun masa kontrak. Namun begitu, pihaknya enggan menyebutkan besaran angka capex tahun ini.
"Sebesar apapun capex untuk angkutan AKAP kalau tidak ada demandnya percuma. Jadi kami akan alokasikan capex untuk divisi rental yang bersifat corporate dan longterm," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News