Oktober 2025, 8 Emiten Buyback Saham, Cek yang Prospek Cerah untuk Investasi

Senin, 27 Oktober 2025 | 04:45 WIB
Oktober 2025, 8 Emiten Buyback Saham, Cek yang Prospek Cerah untuk Investasi

ILUSTRASI. Oktober 2025, 8 Emiten Buyback Saham, Cek yang Prospek Cerah untuk Investasi


Reporter: Chelsea Anastasia, Rashif Usman  | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sebanyak delapan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pembelian kembali atau buyback pada Oktober 2025-Januari 2026. Dari delapan saham yang akan di-buyback, manakah yang memiliki prospek cerah untuk investasi para investor receh?

Buyback saham adalah aksi korporasi ketika perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar menggunakan dana internal. Total dana buyback dari delapan emiten ini mencapai Rp 8,2 triliun. 

Berikut daftar delapan saham yang akan di-buyback:

1. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)

  • Total anggaran: Rp 1,13 triliun
  • Sisa dana buyback: Rp 420,79 miliar
  • Periode: 24 Oktober 2025 – 23 Januari 2026

Baca Juga: Saham RAJA terkoreksi 10% Usai Rekor Tertinggi, Investor Ritel Saatnya Beli / Jual?

2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

  • BCA menyiapkan dana maksimal Rp 5 triliun untuk buyback saham.
  • Periode: 22 Oktober 2025 – 19 Januari 2026
  • Harga maksimal pembelian: Rp 9.200 per lembar saham

Tonton: KAI Kerahkan Crane Tangani Anjloknya KA Purwojaya di Kedunggedeh

3. PT Harum Energy Tbk (HRUM)

  • Perusahaan tambang batu bara ini mengalokasikan Rp 837 miliar dari kas internal untuk membeli kembali sahamnya.
  • Jumlah saham: 751,79 juta lembar (5,56% dari modal disetor)
  • Periode: 6 Oktober 2025 – 2 Januari 2026

4. PT Jaya Real Property Tbk (JRPT)

  • JRPT menyiapkan Rp 100 miliar untuk aksi buyback yang didanai dari aktivitas operasional.
  • Jumlah saham: Maksimal 116,27 juta lembar (0,9% modal disetor)
  • Periode: 13 Oktober 2025 – 12 Januari 2026

Baca Juga: Laporan Keuangan TW 3 2025 Segera Keluar, Saham Blue Chip Ini Jangan Dilewatkan!

5. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA)

  • Produsen keramik nasional ini menganggarkan Rp 50 miliar untuk buyback saham dengan harga sama atau lebih rendah dari transaksi sebelumnya.
  • Periode: 24 Oktober 2025 – 23 Januari 2026

6. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC)

  • Emiten kabel listrik JECC menyiapkan dana Rp 29,43 miliar untuk membeli kembali hingga 49,05 juta saham, setara 6,48% kepemilikan saham Fujikura Asia Limited.
  • Periode: 23 Oktober 2025 – 5 Desember 2025

Baca Juga: Musim Dividen Interim 2025 Segera Tiba, Cermati Saham yang Bakal Beri Cuan

7. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG)

  • Perusahaan asuransi ini menyiapkan Rp 90,15 miliar untuk buyback hingga 237,19 juta saham dengan harga maksimum Rp 380 per saham.
  • Periode: 23 Oktober 2025 – 23 Januari 2026

8. PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA)

  • Emiten infrastruktur ini mengalokasikan Rp 153,68 miliar untuk menjaga stabilitas harga saham.
  • Periode: 23 Oktober 2025 – 16 Maret 2026
  • Batas maksimum: Tidak lebih dari 10% dari modal disetor
  • Strategi Buyback Jadi Tren di Kuartal IV-2025

Tonton: Presiden Donald Trump dan Presiden Prabowo Saling Puji

 

Rekomendasi saham

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila mencermati, aksi buyback saham dapat berdampak positif bagi emiten. Namun, pengaruhnya diprediksi tidak akan signifikan ke harga pasar jika fundamental dan keadaan makroekonomi masih lemah.

"Sebab, jika memang masih lemah, maka lebih banyak investor risk off," ujar Indy kepada Kontan, Sabtu (25/10/2025).

Menurut Indy, buyback dapat menjadi jalan emiten untuk memperkuat struktur modal serta menggerakan harga saham.

Di antara sejumlah emiten yang menggelar buyback, Indy memilih BBCA sebagai saham yang masih dapat dilirik investor. "Masih sangat menarik karena BBCA memiliki fundamental kuat," kata Indy.

Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menyebut, secara teknikal, BBCA dan BUKA menjadi saham yang dapat ditimbang investor.

Ia menyarankan accumulative buy saham BUKA sebagai saham yang valuasinya murah, dengan target harga Rp 175 & Rp 180.

"BUKA bergerak menuju "wave (iii)" di tengah potensi tren naik. Selain itu, MA 20&60 berada dalam persilangan positif, sementara sinyal RSI positif," katanya dalam riset yang diterima Kontan pada Jumat, (24/10/2025).

Nafan juga menyarankan add saham BBCA dengan bidikan harga Rp 8.825, sedangkan level support di Rp 8.200 dan Rp 7.825 per saham.

Selanjutnya: AS Tolak Tuntutan Xi Jinping: Taiwan Tak Akan Diabaikan di Meja Negosiasi Dagang

Menarik Dibaca: 7 Daftar Film Horor Gore Paling Sadis dan Brutal Wajib Tonton Saat Halloween

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Terbaru