REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke level 3,75%. Alhasil, pemangkasan suku bunga ini menjadi sentimen positif bagi saham emiten properti.
Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menjadi top picks Sucor Sekuritas di sektor properti. Sebab, produk yang diandalkan kedua emiten ini selama era suku bunga rendah juga masih berupa rumah tapak (landed house).
“Karena memang orang Indonesia masih cenderung lebih menyukai landed houses dibandingkan tipe high rise,” ujar Joey kepada Kontan.co.id, Jumat (20/11).
Baca Juga: Turunnya suku bunga tidak serta-merta berdampak ke emiten properti, ini penyebabnya
Selain itu, CTRA dan BSDE memiliki portofolio hunian dengan harga di bawah Rp 2 miliar yang cukup banyak. Data yang disajikan Joey mengungkapkan, per sembilan bulan pertama 2020, CTRA mencatat 35% produk dengan harga jual di bawah Rp 1 miliar, sementara 27% diantaranya merupakan produk hunian dengan rentang harga antara Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar.
Sementara BSDE mencatatkan 23% produk dengan harga jual di bawah Rp 1 miliar dan 57% merupakan produk hunian dengan rentang harga antara Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar.
Emiten properti lainnya, yakni PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), hanya mencatatkan 9% produk dengan harga jual di bawah Rp 1 miliar dan 43% yang merupakan produk hunian dengan rentang harga antara Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar per September 2020.
Baca Juga: IHSG koreksi, saham properti berguguran pada perdagangan akhir pekan ini
Per kuartal ketiga 2020, CTRA membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp 3,8 triliun. Proyeksi Sucor Sekuritas, CTRA mampu membukukan marketing sales hingga Rp 4,5 triliun hingga akhir tahun. Sucor Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BSDE dengan target harga Rp 1,200 dan Rp 1.000 untuk saham CTRA.
Sementara itu, analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano merevisi naik target marketing sales BSDE untuk akhir tahun ini sebesar 18%. Revisi ini mengingat capaian pendapatan prapenjualan BSDE yang kuat pada kuartal ketiga 2020, yakni sebesar Rp1,8 triliun.
Baca Juga: Pendapatan turun, Indomobil (IMAS) catat rugi bersih Rp 467,24 miliar di kuartal III
BRI Danareksa Sekuritas merevisi target marketing sales BSDE menjadi Rp 6,8 triliun dari sebelumnya hanya Rp 5,8 triliun, termasuk di dalamnya target penjualan JV land plot sebesar Rp1 triliun.
Tahun ini, BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan BSDE akan membukukan pendapatan senilai Rp 7,69 triliun dengan net profit sebesar Rp 2,08 triliun. Victor mempertahankan rekomendasi beli saham BSDE dengan target harga Rp 950.
Selanjutnya: IHSG parkir di zona merah, asing bukukan net sell Rp 321 miliar, Jumat (20/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News