Pendapatan dan laba kuartal I naik, begini target kinerja Kalbe Farma (KLBF)

Minggu, 02 Mei 2021 | 15:30 WIB   Reporter: Wahyu Tri Rahmawati
Pendapatan dan laba kuartal I naik, begini target kinerja Kalbe Farma (KLBF)


KINERJA EMITEN - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencetak kinerja ciamik pada kuartal pertama tahun ini. Pendapatan dan laba emiten farmasi ini sama-sama meningkat.

Secara total, penjualan bersih KLBF mencapai Rp 6,01 triliun pada kuartal pertama tahun 2021. Penjualan tersebut naik 3,8% jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu Rp 5,79 triliun. 

Tapi pertumbuhan penjualan Kalbe di kuartal pertama tahun ini lebih kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 8% pada kuartal pertama tahun 2020. "Dampak dari pandemi Covid-19 mulai berpengaruh terhadap penjualan Kalbe sejak bulan April tahun 2020," ungkap Bernadus Karmin Winata, Direktur Keuangan Kalbe dalam siaran pers, Jumat (30/4).

Kalbe Farma mengantongi laba bersih Rp 716 miliar di kuartal pertama di tahun 2021. Laba bersih ini naik 7,1% dibandingkan Rp 669 miliar di periode yang sama tahun 2020. Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional dan tarif pajak yang lebih rendah.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) sudah mulai distribusi vaksin Covid-19

Melihat kondisi pandemi Covid-19 yang mungkin akan berlanjut sampai akhir tahun, Kalbe menargetkan pertumbuhan penjualan bersih tahun 2021 sebesar 5%-6% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 5%-6%. Untuk menjaga pertumbuhan penjualan, Kalbe Farma berusaha melakukan inovasi melalui penyediaan layanan dan produk yang lebih terjangkau yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

Emiten farmasi ini beradaptasi dengan mengeluarkan produk kesehatan (seperti herbal, suplemen, vitamin dan obat-obatan) dan layanan test serta diagnostik yang berhubungan dengan pandemi Covid-19. KLBF juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. 

Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45%-55%, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal. 

Kalbe pun berinovasi melalui PT Kalbe Genexine Biologics dengan melakukan kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk Novel di beberapa negara di Asia Tenggara, Australia dan Timur Tengah. Kalbe Farma juga akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk melakukan uji klinis vaksin Covid-19. Rencananya uji klinis akan dilakukan di kuartal kedua tahun 2021 dan akan dipasarkan di kuartal keempat tahun ini.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) berharap izin uji klinis kedua vaksin Covid-19 didapat bulan ini

 

Sekadar informasi, Divisi Distribusi & Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 11,7% dari Rp 1,80 triliun menjadi Rp 2,01 triliun di kuartal pertama tahun 2021. Divisi ini menyumbang 33,4% terhadap total penjualan bersih Kalbe. 

Divisi Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 2,7% menjadi Rp 1,02 triliun dengan kontribusi sebesar 17,0% terhadap total penjualan. Penjualan bersih Divisi Nutrisi tercatat sebesar Rp 1,59 triliun, turun 1% secara tahunan dan menyumbang 26,4% dari total penjualan bersih Kalbe.

Sedangkan Divisi Obat Resep membukukan penurunan penjualan sebesar 0,1% menjadi Rp 1,4 triliun. Divisi Obat Resep menyumbang 23,2% dari total penjualan bersih Kalbe di kuartal pertama tahun 2021. 

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) bakal memperbesar segmen onkologi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati
Terbaru