Peringkat utang Wjaya Karya (WIKA) terpangkas jadi A-

Kamis, 22 Oktober 2020 | 06:06 WIB   Reporter: Kenia Intan
Peringkat utang Wjaya Karya (WIKA) terpangkas jadi A-

ILUSTRASI. Proyek konstruksi yang dikerjakan Wijaya Karya (WIKA) di luar negeri.


WIKA - JAKARTA. Fitch Ratings Indonesia menurunkan peringkat nasional jangka panjang PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menjadi A-(idn), dari A(idn). Pada saat bersamaan, peringkat jangka panjang mata uang asing dan mata uang lokal issuer default rating (IDR) WIKA ditegaskan di BB-.

Seluruh peringkat telah dihapuskan dari Rating Watch Negative (RNW) yang diberikan pada 10 September 2020 yang lalu. Adapun outlook emiten konstruksi plat merah itu  masih negatif. 

Riset Fitch Ratings Indonesia mengungkapkan, perubahan itu mempertimbangkan keterikatan antara WIKA sebagai perusahaan plat merah dengan pemerintah. 

"Kami merevisi kekuatan dan insentif bagi pemerintah untuk memberikan dukungan. Walau skor keseluruhan government-related entity (GRE) berada di 15,10 atau di bawah kriteria, tidak berubah," tulis Fitch Ratings Indonesia dalam riset, Rabu (21/10). 

Proyek konstruksi WIKA di luar negeri

IDR WIKA mendapatkan keuntungan dengan adanya kenaikan tiga tingkat International Standalone Credit Profile (SCP) menjadi "b". Akan tetapi, Fitch merevisi peringkat SCP nasional menjadi  bbb- (idn).

Walaupun tercatat naik tiga tingkat, peningkatan ini masih lebih mini dari sebelumnya yang mencapai empat. Ini menyebabkan penurunan pada peringkat nasional jangka panjang. 

Fitch Ratings Indonesia juga merevisi dukungan dan ekspektasi dari sebelumnya kuat menjadi lemah. Pertimbangannya, kendati dukungan dari pemerintah masih berlangsung, hal itu tidak dapat mempertahankan profil kredit WIKA di tengah pandemi Covid-19. Sebagaimana tercermin dalam SCP. 

Baca Juga: Ini penyebab saham emiten konstruksi BUMN kompak menguat dalam sepekan terakhir

Akan tetapi, hal itu diimbangi dengan revisi implikasi keuangan dari sebelumnya lemah menjadi sedang. Adapun revisi ini dipengaruhi oleh default factor yang memiliki bobot lebih besar pada skor dukungan.

Menurut riset Fitch Ratings Indonesia, default WIKA cukup mempengaruhi pendanaan untuk badan usaha milik negara lainnya karena utang yang besar dan eksposur ke investor global dan domestik. 

Di sisi lain, outlook negatif menggambarkan operasional WIKA yang terganggu karena pandemi Covid-19. Fitch memproyeksikan leverage pada 14,0 kali pada tahun 2020 akan membaik di bawah 6,0 kali pada tahun 2022.

Level tersebut yang paling sepadan dengan kondisi peringkat WIKA saat ini. Asal tahu saja, leverage sebesar 14,0 kali itu diukur dengan utang bersih kas/EBITDA yang disesuaikan secara musiman. 

"Namun, laju penurunan utang tergantung pada meredanya pandemi, seperti yang tertulis dalam riset. Adapun peringkat nasional A yang disematkan Fitch kepada WIKA menunjukkan ekspektasi risiko gagal bayar yang relatif rendah terhadap emiten atau obligasi lain di suatu negara.

Selanjutnya: 3 Indeks utama Wall Street ambles lagi, masih menanti stimulus

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana
Terbaru