Pertamax Green 92 dan 95 Bakal Dipasarkan, Ini Rekomendasi Saham Emiten Etanol

Jumat, 01 September 2023 | 07:45 WIB   Reporter: Pulina Nityakanti
Pertamax Green 92 dan 95 Bakal Dipasarkan, Ini Rekomendasi Saham Emiten Etanol


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Pertamina berencana akan memasarkan Pertamax Green 92 pada tahun 2024. Produk Pertamax Green 92 menggunakan 7% etanol dan Pertamax Green 95 menggunakan 8% etanol.  Hal itu berdampak pada harga emiten etanol yang tercatat mengalami peningkatan. 

Misalnya, melansir RTI, Kamis (31/8), harga PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) naik 9,43% dalam sehari. Harga saham PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) juga tercatat 21,94% dalam sehari.

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto  mengatakan, kenaikan harga saham itu bisa saja disebabkan oleh sentimen rencana Pertamax Green 92 dan 95.

“Sentimen-sentimen seperti itu biasanya akan membuat pelaku pasar mencoba berspekulasi pada saham-saham dari emiten yang bisnisnya terkait,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (31/8).

Baca Juga: Simak Prospek Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Rekomendasi Sahamnya

Meskipun begitu, William belum bisa melihat seperti apa prospek emiten etanol ke depannya di tengah sentimen wacana pemberlakuan Pertamax Green 92 dan 95. Sebab, produk tersebut masih baru dan belum diketahui bagaimana minat konsumennya.

“Namun, bisa saja bagus jika nanti Pertamax Green ini ternyata banyak penggunanya,” ungkapnya.

Menurut William, dinamika isu energi dan energi terbarukan saat ini bisa memberikan dampak negatif kepada kinerja emiten etanol.

“Namun, selama belum ada penyelesaiannya dan belum ada barang pengganti yang bisa menyelesaikan isu energi, maka sektor energi masih memiliki prospek yang bagus,” tuturnya.

Baca Juga: Punya Utang Menggunung, Simak Rekomendasi SAham Emiten Menara Berikut Ini

William pun memberikan rekomendasi buy untuk SRSN dan MOLI dengan target harga masing-masing Rp 61 - Rp 65 dan Rp 440 per saham.

“Untuk MOLI, dengan penguatan yang cukup signifikan, investor perlu lebih hati-hati. Lebih baik pembelian dilakukan ketika terjadi koreksi yang terbatas pada indikator MA20,” paparnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru