Pilih-pilih saham emiten yang IPO tahun ini, mana yang menarik?

Rabu, 08 September 2021 | 20:27 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Pilih-pilih saham emiten yang IPO tahun ini, mana yang menarik?

ILUSTRASI. Dari awal tahun hingga Rabu (8/9), ada sebanyak 37 emiten yang IPO tahun ini.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Dari awal tahun hingga Rabu (8/9), ada sebanyak 37 saham emiten pendatang baru. Teranyar, Rabu (8/9), ada lima emiten baru yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Yakni, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS), PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), dan PT GTS Internasional Tbk (GTSI).

Dilihat dari pergerakan sahamnya, dari emiten yang IPO tahun ini, ada 14 saham yang terpantau mengalami penurunan harga dari harga penawaran perdana saham. Beberapa saham dengan penurunan harga cukup dalam antara lain PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) yang ambles 65% dalam waktu sebulan terakhir, disusul PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO) yang turun 26,85% dalam waktu 3 bulan terakhir, dan PT Bukalapak Tbk (BUKA) yang terkoreksi 23,87% sebulan terakhir.

Selain itu, saham emiten pakan ternak PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) melemah 19,52% dalam waktu 6 bulan terakhir.

Sementara itu, saham-saham dengan kenaikan yang cukup signifikan ada saham PT Indointernet Tbk (EDGE) yang naik 10,70% dalam 6 bulan terakhir dan melejit 86,94% dalam tiga bulan. Saham PT Era Graharealty Tbk (IPAC) juga meningkat hingga 88,44% dalam sebulan belakang.

Baca Juga: Raih dana IPO hingga Rp 1,16 triliun, ini rencana Cemindo Gemilang (CMNT)

Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) bahkan melejit 263,39% dalam 6 bulan terakhir dan saham PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) menguat hingga 124,41% dalam sebulan terakhir.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, selain dari sisi kinerja, beberapa saham yang mengalami kenaikan ini juga terdorong dari sisi teknikalnya.

“Jadi dari sisi teknikal pun cukup mendukung. Namun para investor perlu mewaspadai akan volume dari saham-saham tersebut, karena terbilang cukup volatile,” terangnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/9).

Secara keseluruhan, Herditya menilai, saham-saham IPO memang cukup menarik untuk investasi jangka pendek atau untuk ditradingkan. Namun, hal ini tak menutup kemungkinan untuk saham-saham tersebut menjadi pilihan investasi dalam jangka waktu yang relatif panjang.

Pelaku pasar juga dapat mengakses informasi yang berkaitan dengan kinerja dan profil emiten saham-saham yang baru IPO untuk memperhitungkan layak koleksi atau tidaknya saham emiten baru ini.

Dari saham-saham pendatang baru pada tahun ini, Herditya menilai, saham LFLO dan BUKA masih cukup menarik dicermati ke depannya untuk trading lebih dulu.

Kata Herditya,  pelaku pasar bisa speculation buy dulu saham BUKA dan LFLO, melihat harganya dekat dengan level support. Adapun level support BUKA berada di Rp 775 dan LFLO di Rp 67.

Pada penutupan perdagangan Rabu (8/9), harga saham BUKA melemah 3,43% ke Rp 845 per saham dan saham LFLO terkoreksi 1,25% ke Rp 79 per saham.

 

Selanjutnya: Wijaya Karya (WIKA) bakal bawa 3 anak usahanya IPO bertahap sampai 2024

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru