Proyeksi IHSG dan Pilihan Saham untuk Perdagangan Hari Ini, Senin (4/4)

Senin, 04 April 2022 | 06:05 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
Proyeksi IHSG dan Pilihan Saham untuk Perdagangan Hari Ini, Senin (4/4)


IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anteng bertengger di level 7.000. Jum'at (1/4), IHSG menguat 0,1% ke 7.078,76.

Analis Kiwoom Sekuritas Rizky Khaerunnisa melihat ada dorongan global dan domestik dibalik bertahannya IHSG dalam sepekan terakhir. Dari faktor global, investor merespon positif pertemuan Rusia - Ukraina, meski kesepakatan damai belum terwujud.

Kemudian, penguatan IHSG juga tak lepas dari derasnya aliran dana asing ke pasar Indonesia. Dalam satu minggu, aksi beli bersih (net buy) asing mencapai Rp 4,6 triliun di seluruh pasar.

"Selain itu, rilis data PMI Manufaktur juga masih berada di zona ekspansi di level 51,3 pada bulan Maret 2022," ujar Rizky kepada Kontan.co.id, Minggu (3/4).

Baca Juga: IHSG Diramal Menguat pada Senin (4/4), Ini Deretan Sentimennya

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menambahkan, konflik Rusia-Ukraina membuat harga komoditas dunia meroket, bahkan sempat menembus rekor tertinggi. Kondisi ini direspons oleh pasar dengan mengalihkan sebagian dana ke negara net exporter komoditas, termasuk ke Indonesia yang merupakan eksporter batubara, kelapa sawit, nikel dan timah.

Di sisi lain, tingginya harga komoditas semakin mendorong kenaikan tingkat inflasi di berbagai negara, yang kemudian mendorong kenaikan suku bunga. "Sebagian investor merespons dengan mengalihan investasinya ke negara lain yang lebih prospektif. Hal ini yang mendasari terkoreksinya bursa saham negara maju, karena rata-rata membukukan inflasi tinggi dan mulai menaikkan suku bunga," terang Pandhu.

Alhasil, dana asing yang mengalir ke pasar saham Indonesia pun terbilang kencang sepanjang Q1-2022. Bursa Efek Indonesia (BEI) per Jum'at (1/4) mencatat bahwa sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 33,32 triliiun.

Meski tingkat inflasi Indonesia masih relatif terjaga di level 2,65% (YoY), tapi Pandhu mengingatkan pelaku pasar untuk mewaspadai potensi kenaikan inflasi dalam beberapa waktu ke depan. Lonjakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) serta consumer spending yang lebih kuat saat momentum Ramadan berpeluang memacu tingkat inflasi.

Potensi IHSG tembus 7.100

Sekalipun ada catatan tersebut, setidaknya untuk sepekan ke depan, Pandhu melihat, IHSG masih cukup kuat terjaga dalam tren positif dengan level support di area 7.020. Optimisme Pandhu didorong oleh capital inflow yang masih kuat, sentimen pasar global cenderung positif, serta gejolak suku bunga agresif dan konflik Rusia-Ukraina yang kian mereda.

Pandhu pun memandang, peluang IHSG untuk bisa menembus level 7.100 cukup terbuka lebar pada sepekan ke depan. Apalagi secara fundamental ada dorongan dari rata-rata emiten yang mencatatkan hasil positif pada laporan keuangan full year 2021.

"Hasil yang positif ini diproyeksikan masih berlanjut pada kuartal pertama tahun ini yang diperkirakan segera diumumkan para emiten pada akhir bulan April. Sehingga kami cukup yakin IHSG masih akan melanjutkan penguatannya," terang Pandhu.

Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Masih Akan Terkerek pada Senin (4/4), Simak Sentimennya

Rizky juga mengamini adanya potensi kenaikan IHSG ke level 7.100 pada pekan ini. Menurutnya, IHSG dalam perdagangan sepekan ke depan berpeluang menguat dengan rentang 6.979 - 7.120.

Sedangkan secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat setelah IHSG menguji 7.099 sebagai area tertingginya, masih ada peluang untuk menguji area fibo cluster di level 7.100. Hal ini tampak dari pergerakan Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Stochastic yang masih berpeluang menguat.

Untuk perdagangan Senin (4/4), Herditya memperkirakan penguatan IHSG secara terbatas. Sebab, IHSG sudah berada di akhir fase uptrend dan rawan koreksi dengan level support di 7.022 dan resistance pada 7.100.

"Untuk sepekan ke depan pergerakan IHSG masih berpeluang menguat terbatas dengan support 6.929 dan resistace 7.130," kata Herditya.

Sementara itu, Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana memiliki dua skenario untuk pergerakan IHSG pekan ini. Pertama, IHSG akan mulai memasuki fase koreksi karena sedang berada di ending diagonal dan berpotensi terjadi chart pattern rising wedge.

Target penurunan minimal apabila rising wedge terkonfirmasi ialah ke level 6.850 - 6.950. Skenario kedua, IHSG masih berpotensi mengalami kenaikan minimal ke 7.200, dengan menimbang IHSG yang sudah break pattern ascending triangle pada level 6.994.

Menurut Raditya, poin kunci IHSG pekan ini adalah support pada 7.072, 7.050, 7.000, 6.950 dan 6.900, lalu resistance pada 7.100. Dia bilang, level 7.100 menjadi resisten kuat IHSG saat ini.

Apabila berhasil breakout level tersebut, maka IHSG diproyeksikan menguji 7.200. Namun jika tidak bisa breakout level resisten itu, kemungkinan terjadi skenario koreksi terlebih dulu.

Raditya menyebut, rilis data cadangan devisa pada 7 April dan rilis data kepercayaan konsumen pada 8 April 2022 akan menjadi penggerak pasar di pekan ini.

Baca Juga: IHSG Menguat Sepekan Terakhir, Begini Proyeksinya Pekan Depan

Saham Pilihan

Menimbang awal Q2-2022 ini bertepatan dengan Bulan Ramadan, Raditya pun menjagokan saham-saham di sektor consumer yang berpotensi terdorong kenaikan daya beli masyarakat. Dia memberikan rekomendasi Buy on Weakness (BoW) untuk saham UNVR, RALS, CPIN, dan BRPT.

Target penguatan harga saham UNVR berada di Rp 3.940. Kemudian Rp 900 untuk target penguatan RALS, serta masing-masing di Rp 6.200 dan Rp 1.020 untuk target penguatan CPIN dan BRPT.

Secara teknikal, Herditya menilai saham GZCO, MYOR, ACES, MAPI dan ICBP menarik untuk dicermati pelaku pasar. Sedangkan Pandhu melihat saham ACES dan INDF menarik untuk dikoleksi dengan target harga masing-masing di Rp 1.400 dan Rp 7.500.

Sementara itu, Rizky memandang saham-saham pertambangan masih menarik, meski investor mesti mewaspadai harga komoditas yang mulai menurun. "Saham-saham seperti INCO, ASII, BBRI, TLKM, dan AMRT masih menarik untuk diperhatikan," ujar Rizky.

Baca Juga: Kinerja Membaik, Simak Rekomendasi Saham Penghuni Indeks LQ45 dari Analis Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru