BURSA EFEK INDONESIA / BEI - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun hingga akhir Maret 2021 sudah mengalami penguatan signifikan sekitar 7,44%. Bagaimana proyeksi di kuartal II 2022?
Analis Erdhika Elit Sekuritas, Ivan Kasulthan, memperkirakan IHSG pada kuartal II 2022 akan ada potensi terjadi aksi profit taking.
"Rilis laporan keuangan emiten yang mana akan menjadi momentum sell on news ditambah lagi dengan adanya fenomena sell in may and go away yang biasa terjadi di 5 tahun terakhir," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (31/3).
Kemudian, senitmen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG kuartal II datang dari bank sentral AS, The Fed dengan rencana yang akan menaikkan suku bunga cukup agresif hingga 6 kali di tahun ini dan diperkirakan bisa berpotensi terjadinya capital outflow dari pasar domestik.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,26% ke 7.071 di Perdagangan Kamis (31/3), Asing Beli BBCA, TLKM, BMRI
Di sisi lain, ada momentum lebaran tahun ini yang diperkirakan akan berpotensi menopang penguatan dari emiten retail, infrastruktur, industri dasar, dan consumer dikarenakan adanya pelonggaran PPKM dan diperbolehkan untuk mudik.
Karenanya, Ivan memprediksi IHSG akan menguat terbatas di tengah aksi rilis laporan keuangan emiten dan kenaikan suku bunga AS yang akan membebani laju penguatan IHSG di kuartal II, walaupun mudik lebaran dapat menopang penguatan aktivitas ekonomi dengan meningkatnya daya beli masyarakat di dalam negeri.
"IHSG di kuartal II diperkirakan akan bergerak pada level support 6.690 - 6.820 dan resistance 7.200 - 7.350," katanya.
Sementara itu, Analis Fundamental PT Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna Pradana menilai bahwa prospek kuartal II tahun ini secara outlook makro ekonomi Indonesia masih solid. Inflasi, suku bunga terkontrol, neraca perdagangan, cadangan devisa juga positif.
Baca Juga: ÍHSG Menguat 0,20% ke 7.067 Hingga Akhir Sesi I, Kamis (31/3)
"Namun secara teknikal, kami proyeksikan IHSG akan memasuki koreksinya terlebih dahulu ke area 6.850 - 6.950," sebutnya.
Dirinya juga menambahkan, beberapa sentimen negatif yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada triwulan kedua ini dari masih memanasnya hubungan geopolitik antara Rusia-Ukraina. Kemudian, diberlakukannya PPN dalam transaksi saham yang berpeluang menurunkan jumlah transaksi harian.
Pada kuartal II, Raditya menilai beberapa saham yang menarik untuk diamati, yakni INDY dengan support Rp 2.080 dan resistance Rp 2.360 dengan target penguatan Rp 2.600, CPIN support 5.350 dan resistance Rp 5.750 dengan target penguatan Rp 6.000.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham SMGR, ERAA, dan MNCN untuk Kamis (31/3)
Kemudian saham UNVR support Rp 3.500 dan resistance Rp 3.760 dengan target penguatan Rp 3.900, dan SMGR dengan support Rp 6.475 dan resistance Rp 6.975 dengan target penguatan Rp 7.300. Adapun seluruhnya direkomendasikan buy on weakness.
Sementara itu, Ivan menjagokan JPFA, CPIN, MAIN, UNVR, RALS, MAPI, LPPF, JSMR, PWON, SMRA.
"Karena dengan adanya momentum mudik lebaran dan pelonggaran PPKM di dalam negeri dapat menopang penguatan dari saham-saham tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: IHSG Diperkirakan Melanjutkan Rekor, Berikut Ide Trading dari CGS CIMB Sekuritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News