Respons BEI atas cabutnya Morgan Stanley Sekuritas dari pasar modal Indonesia

Sabtu, 29 Mei 2021 | 08:30 WIB   Reporter: Dityasa H. Forddanta
Respons BEI atas cabutnya Morgan Stanley Sekuritas dari pasar modal Indonesia


INVESTOR SAHAM -  JAKARTA. Ada satu lagi broker asing yang meninggalkan keanggotaan bursa. Broker tersebut adalah, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia.  

Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI menyebut, cabutnya broker asing tersebut tidak berdampak signifikan bagi perdagangan di bursa saham. 

"Ini karena order flow akan dijalankan atau disalurkan oleh anggota bursa (AB) lain yang memiliki kerjasama dengan Morgan Stanley," ujar Laksono, Jumat (28/5). 

Sedikit gambaran, nilai transaksi di broker dengan kode broker MS tersebut sebesar Rp 6,22 triliun. Nilai ini menyusut sekitar 45,77% dibanding periode Januari. 

Baca Juga: Morgan Stanley Indonesia tutup bisnis brokernya, susul MerriLynch, Deutche, Nomura

Modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) per April tercatat Rp 510,62 miliar, naik 11,33% dibanding periode Januari 2021, Rp 458,23 miliar. Ini bukan pertama kalinya broker asing meninggalkan bursa domestik. 

Sebelumnya, ada  Merrill Lynch, Deutsche dan Nomura  yang juga mengurangi bisnis jual beli saham di Indonesia. Dalam keterangannya,  Morgan Stanley Indonesia menyatakan akan tetap memfasilitasi perdagangan efek di Indonesia untuk kliennya. Langkah ini dilakukan  dengan bekerjasama dengan broker lokal. 

"Morgan Stanley memutuskan untuk menghentikan kegiatan perantara pedagang efek di Indonesia. Kami akan tetap memberikan akses ke pasar ekuitas Indonesia kepada klien-klien global kami melalui kerjasama dengan mitra-mitra broker lokal berkelayakan," tulis pernyataan  Morgan Stanley, Kamis (27/5/). 

Baca Juga: Jadi Penghuni Baru MSCI Small Cap Index, Analis Bilang IPTV dan TCPI Kurang Menarik

Efek dari tutup bisnis broker Morgan Stanley (MS), sebut peryataan tersebut, riset MS  akan disediakan dari Singapura. Morgan Stanley Sekuritas Indonesia  juga akan tetap melayani klien-klien bank investasi kami di Indonesia. 

Namun perusahaan ini tidak menjelaskan detail penutupan bisnis di Indonesia ini. Tak menutup kemungkinan, penutupan lantaran efek semakin turunnya pembobotan portofolio di ASEAN, termasuk Indonesia, dalam Indeks MSCI. 

Baca Juga: Ada rebalancing indeks MSCI, berikut prospek saham-saham yang masuk dan keluar

"Ditambah adanya IPO raksasa seperti Aramco," imbuh Laksono. Kondisi tersebut membuat pembobotan ASEAN semakin kecil. Sehingga, transaksi dari investor luar juga mengalami penurunan dan kurang memenuhi skala ekonomis bagi beberapa AB asing.

Morgan Stanley perlu mengembalikan kursi keanggotaan setelah kepergiannya tersebut. "Teknis terkait hal ini akan diumumkan secara resmi," tandas Laksono.

Selanjutnya: Jadi Penggerus IHSG, Saham-Saham Ini Masih Potensial dan Direkomendasikan Analis

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru