Saham GOTO Turun 42,60% dari Harga IPO, Simak Saran Berikut

Sabtu, 14 Mei 2022 | 07:05 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Saham GOTO Turun 42,60% dari Harga IPO, Simak Saran Berikut


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali mentok auto rejection bawah dengan melemah 6,73% ke Rp 194 per saham pada Jumat (13/5). Harga saham GOTO sudah merosot 42,60% dari harga IPO Rp 338 per saham.

Sekretaris Perusahaan GoTo Koesoemohadiani mengatakan, naik turunnya harga saham merupakan suatu hal yang normal di pasar modal karena digerakkan oleh mekanisme pasar atau penawaran dan permintaan dari investor di pasar.

"Fokus manajemen adalah terus meningkatkan kinerja perusahaan untuk dapat semakin bertumbuh secara berkelanjutan. Kami juga senantiasa berupaya membangun komunikasi yang baik kepada publik dan investor," papar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (13/5).

Baca Juga: Menyimak Agenda Pengembangan Bisnis GOTO

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menjelaskan, saham GOTO saat ini masih di fase downtrend. Hal ini disebabkan oleh fundamental GOTO yang masih membukukan rugi bersih. Ini yang menyebabkan kekhawatiran investor untuk berinvestasi di GOTO.

Sentimen negatif lainnya untuk emiten ini datang dari kenaikan tingkat suku bunga the Fed yang membawa saham-saham teknologi di Amerika berguguran sehingga memberikan dampak negatif bagi psikologis investor di Indonesia di saham teknologi.

"Cukup sulit untuk memperkirakan kapan downtrend ini akan berakhir. Diperlukan sentimen positif yang cukup signifikan untuk mendorong penguatan harga GOTO dan BUKA," terangnya pada wartawan, Jumat (13/5).

Baca Juga: Saham Gojek Tokopedia (GOTO) Merah Membara 9 Hari Berturut-Turut, Ini Kata Analis

William melihat level support GOTO selanjutnya berada di Rp 174 dan Rp 150. William menyarankan agar investor mengurangi posisi di GOTO mengingat downtrend masih belum selesai.

"Kami sarankan untuk para investor ingin beli saham GOTO untuk menunggu penurunan harga yang semakin terbatas dan indikasi adanya tren reversal, barulah para investor bisa mulai mencicil entry di kedua emiten ini," pungkas William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru