Saham Gudang Garam (GGRM) Mulai Dikoleksi Asing Setelah Terkoreksi 7 Hari Beruntun

Sabtu, 16 Juli 2022 | 09:50 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Saham Gudang Garam (GGRM) Mulai Dikoleksi Asing Setelah Terkoreksi 7 Hari Beruntun

ILUSTRASI.


REKOMENDASI SAHAM -  JAKARTA. Saham perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) selalu ditutup di zona merah selama tujuh hari perdagangan berturut-turut. Penurunan saham GGRM terjadi setelah sebelumnya saham ini berada di zona hijau selama lima hari berturut-turut jelang pembagian dividen.

Cum date saham GGRM tercatat pada tanggal 8 Juli 2022. Sementara itu, saham ini mulai ditutup di zona merah sejak tanggal 7 Juli 2022 atau sehari sebelum tanggal cum date.  GGRM membagikan dividen sebesar Rp 2.250 per saham dengan dividen yield 8,91%.

Mengutip data RTI Business, dalam sepekan terakhir, saham GGRM sudah turun 7,89% ke level Rp 29.175 per saham. Sementara itu investor asing mencatat net sell sebesar Rp 22,33 miliar dalam sepekan perdagangan.

Pada perdagangan Jumat, saham GGRM sempat menguat ke level Rp 29.500 per saham sebelum akhirnya turun dan berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan di level Rp 29.175 per saham. 

Baca Juga: Ini Jadwal Pembagian Dividen Gudang Garam (GGRM) Senilai Rp 4,32 Triliun

Total volume perdagangan saham GGRM pada Jumat mencapai 896,4 ribu dengan nilai transaksi Rp 26,21 miliar. Market cap saham GGRM sebesar Rp 56,14 triliun. Meskipun saham GGRM ditutup merah, tapi investor asing mencatat net buy sebesar Rp 2,78 miliar pada perdagangan akhir pekan ini. 

Dengan harga saham Rp 29.175, maka price earning ratio (PER) saham GGRM sebesar 13,03 kali dan price book value ratio (PBV) sebesar 0,93% atau termasuk di bawah harga buku atau book value per share (BVPS) yang setara Rp 31.373 per saham.

 

 

Mengutip Kontan.co.id, pada tahun buku 2021, Gudang Garam membukukan pendapatan sebesar Rp 124,88 triliun atau meningkat 9,08% dibandingkan pendapatan tahun 2020 yang sebesar Rp 114,47 triliun.

Kendati pendapatan meningkat, tapi laba Gudang Garam menyusut menjadi Rp 7,36 triliun atau turun 26,7% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 10,04 triliun. 

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) Putuskan Tebar Dividen Tahun Buku 2021, Ini Besarannya

Alhasil, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun merosot 23,83%, dari Rp 7,64 triliun pada 2020 menjadi Rp 5,6 triliun pada 2021.

Per 31 Desember 2021, total aset GGRM tercatat sebesar Rp 89,96 triliun, naik 15,05% yoy. Rinciannya, total liabilitas naik 56% yoy menjadi Rp 30,67 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 59,28 triliun, naik 1,29% year on year (yoy). Adapun kas dan setara kas GGRM tercatat sebesar Rp 4,16 triliun, turun 12,78% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru