DANA ASING - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih turun 18,59% sejak awal tahun. Sementara investor asing mencatat net sell Rp 47,30 triliun pada periode yang sama.
Pada bulan Oktober saja, IHSG menguat 5,30% dan ditutup pada 5.128,22 pada akhir perdagangan Selasa (27/10) lalu. Meski melesat tinggi, kenaikan IHSG ini masih belum menutup penurunan sepanjang September yang mencapai 7,03%.
Posisi penutupan IHSG bulan ini pun masih lebih rendah ketimbang penutupan IHSG bulan Agustus yang ada di 5.238,49. IHSG juga 4,53% di bawah angka tertinggi tahun ini 5.371,47 yang tercapai pada 27 Agustus 2020 lalu.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) pastikan investasi proyek gasifikasi batubara ditanggung mitra
Dalam sebulan, net sell investor asing mencapai Rp 9,97 triliun di seluruh pasar dan Rp 3,14 triliun di pasar reguler. Banyaknya net sell alias jual bersih investor asing di seluruh pasar ini terjadi karena adanya divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Tak heran, net sell asing terbesar adalah saham emiten nikel ini.
Berikut 10 saham dengan net sell asing terbesar bulan Oktober:
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 5,58 triliun
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 1,57 triliun
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 403,58 miliar
- PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 355,61 miliar
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 306,55 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 250,33 miliar
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 222,06 miliar
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 214,62 miliar
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Rp 146,3 miliar
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 129,14 miliar
Baca Juga: Naik 5,30% bulan Oktober, IHSG belum mampu menutup penurunan September
Meski secara total asing mencatat jual bersih pada bulan Oktober, masih ada saham-saham yang mencetak beli bersih oleh asing. Saham-saham ini adalah:
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp 652,16 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 592,53 miliar
- PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) Rp 350,9 miliar
- PT Bank BPTN Syariah Tbk (BTPS) Rp 158,44 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 155,97 miliar
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Rp 153,86 miliar
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 105,11 miliar
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Rp 45,12 miliar
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp 31,35 miliar
- PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Rp 11,34 miliar.
Baca Juga: Bursa Jepang jatuh, catatkan penurunan terburuk dalam 3 bulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News