Saham Sido Muncul (SIDO) direkomendasikan beli, berikut ulasannya

Kamis, 28 Oktober 2021 | 19:18 WIB   Reporter: Hikma Dirgantara
Saham Sido Muncul (SIDO) direkomendasikan beli, berikut ulasannya

ILUSTRASI. Pendapatan Sido Muncul (SIDO) naik 23% secara tahunan menjadi Rp 2,78 triliun pada Januari-September 2021.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Setelah mencatatkan kinerja apik pada kuartal ketiga 2021, tren positif kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diproyeksikan masih akan berlanjut, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang,

Adapun, sepanjang sembilan bulan pertama pada tahun ini SIDO berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,78 triliun. Jumlah tersebut naik 23% dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 2,26 triliun. 

Sementara dari sisi bottom line, SIDO berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 865,50 miliar. Laba bersih Sido Muncul naik 35% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 640,81 miliar.

Baca Juga: Berkinerja apik, intip rekomendasi saham Sido Muncul (SIDO) berikut

Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy meyakini penjualan produk herbal, suplemen, dan minuman Sido Muncul masih memiliki banyak ruang untuk bertumbuh. Khususnya di Indonesia bagian timur dan beberapa negara tujuan ekspor seperti Nigeria dan Malaysia.

“Selain produk Tolak Angin dan Kuku Bima, produk Vitamin C dan Minuman Jahe (Kopi Jahe, Susu Jahe) diharapkan penjualannya meningkat pada kuartal keempat 2021 yang menandai datangnya musim penghujan,” kata Robertus dalam riset, pada 19 Oktober.

Senada, analis Phillip Sekuritas Helen meyakini, SIDO masih memiliki prospek yang menarik seiring masih akan tingginya permintaan. Hal ini juga ditunjang oleh naiknya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat.

Baca Juga: Buy saham SIDO, berikut ulasannya dari analis NH Korindo Sekuritas

“Apalagi, di tengah kondisi pandemi seperti ini, konsumsi jamu, vitamin, dan suplemen masih akan tetap tinggi sebagai langkah untuk tetap menjaga kesehatan dan imun tubuh,” kata Helen kepada Kontan.co.id, Kamis (29/10).

Selain itu, dari sisi produksi, Helen juga melihat langkah peningkatan kapasitas produksi yang dilakukan Sido Muncul akan mendorong kinerjanya untuk jangka panjang. Ditambah lagi, SIDO juga telah berhasil melakukan perluasan pasar di dalam negeri, terutama Indonesia bagian timur serta pangsa ekspor.

Hal ini tercermin dari penambahan 18.000 gerai sepanjang sembilan bulan pertama di tahun ini. Dari jumlah tersebut, 50% di antaranya terletak di Indonesia bagian timur. Sedangkan dari penjualan ekspor, dia juga meyakini akan ada pemulihan kinerja seiring relaksasi pengetatan di negara tujuan ekspor.

Baca Juga: Pasar ekspor jadi tumpuan pertumbuhan penjualan Sido Muncul (SIDO) di kuartal akhir

Sementara dari sisi fundamental, Robertus melihat SIDO punya posisi yang solid seiring memiliki arus kas besar sebesar Rp 825 miliar. Menurutnya, ini akan mempermudah SIDO dalam melakukan ekspansi anorganik ke depannya. Dia juga melihat SIDO yang berpotensi membagikan dividen 90% dari laba bersihnya juga menjadi daya tarik tersendiri.

Dia memproyeksikan SIDO bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 4,02 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,25 triliun pada tahun ini. Sedangkan untuk tahun depan, diproyeksikan SIDO bisa mengantongi pendapatan Rp 4,23 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,33 triliun.

Robertus pun merekomendasikan beli saham SIDO dengan target harga Rp 955 per saham. Sementara Helen saat ini memasang rekomendasi untuk beli saham SIDO dengan target harga Rp 1.000 per saham. Adapun saham SIDO pada hari ini, Kamis (28/10) diperdagangkan melemah 3,53% ke Rp 820 per saham.

Baca Juga: Kinerja Sido Muncul Semakin Bugar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru