KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga saham sektor properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melemah sekitar 10% dalam sebulan perdagangan terakhir. Menurut analis, pelemahan harga ini adalah kesempatan bagus bagi investor untuk mulai masuk ke saham salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia tersebut.
Harga saham BSDE pada perdagangan Kamis 30 Oktober 2025 ditutup di level 950 turun 25 poin atau 2,56% dibandingkan sehari sebelumnya. Pelemahan ini mengakumulasi penurunan harga saham BSDE selama perdagangan 30 hari terakhir menjadi 110 poin atau 10,38%.
Pelemahan harga saham BSDE belakangan ini karena sentimen negatif dari laporan kinerja. Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan usaha BSDE tercatat sebesar Rp 8,76 triliun per kuartal III-2025, turun 12,95% dibandingkan Rp 10,06 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Saham Receh Ini Ubah Rugi Jadi Untung Rp 2 T+ Sept 2025, Analis Rekomendasi Beli
Rincian Pendapatan BSDE Kuartal III-2025  
Segmen penjualan properti masih menjadi kontributor utama dengan nilai Rp 7,47 triliun, diikuti oleh:  
- Sewa properti: Rp 765,85 miliar  
- Pengelolaan gedung: Rp 293,29 miliar  
- Jasa pengoperasian jalan tol: Rp 74,85 miliar  
- Arena rekreasi: Rp 71,45 miliar  
- Hotel: Rp 52,29 miliar  
- Pelayanan air: Rp 13,7 miliar  
- Segmen lainnya: Rp 19,4 miliar  
Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 1,36 triliun, anjlok 49,53% secara tahunan (YoY) dari Rp 2,7 triliun per September 2024.
Meski kinerja keuangan melemah, marketing sales BSDE justru mencatat pertumbuhan positif. Hingga kuartal III-2025, BSDE membukukan marketing sales Rp 7,10 triliun, atau 71% dari target tahunan Rp 10 triliun.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya menyebut capaian ini naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp 6,84 triliun). “Hal ini mencerminkan adanya permintaan yang tetap terjaga di pasar properti,” ujar Hermawan, Senin (27/10/2025).
Kontributor terbesar marketing sales berasal dari:  
- Segmen komersial: Rp 3,33 triliun (47%)  
- Segmen residensial: Rp 3,14 triliun (44%)  
Hermawan menambahkan, BSDE akan terus memanfaatkan insentif PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) yang berlaku hingga akhir 2026. Ia menilai kombinasi penurunan suku bunga acuan BI dan pelonggaran likuiditas menjadi sinyal positif untuk sektor properti.
Tonton: Purbaya Wanti wanti Himbara Tak Beri Kredit ke Konglomerat Pakai Dana Rp 200 T
Rekomendasi Saham BSDE
Menurut Analis Maybank Sekuritas, Kevin Halim, penurunan kinerja BSDE tahun ini dipengaruhi oleh kenaikan biaya operasional (opex) akibat ekspansi bisnis dan peningkatan gaji karyawan.
Selain itu, pengakuan pendapatan dari PPN DTP tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu, karena VAT pre-sales langsung diakui sebagai pendapatan, sedangkan prapenjualan reguler baru bisa diakui setelah unit diserahterimakan.
Meski demikian, peluncuran proyek baru menjadi motor penggerak marketing sales kuartal III-2025. “Baru-baru ini, BSDE meluncurkan cluster Botanic Villa di kawasan Nava Park,” ungkap Kevin (30/10/2025).
Kevin menilai prospek BSDE tetap positif hingga 2026, seiring dengan:  
- Penurunan suku bunga yang mendukung daya beli masyarakat  
- Perpanjangan insentif PPN DTP yang mendorong pembelian hunian baru  
Namun, potensi risiko berasal dari perlambatan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat kelas menengah.
Saat ini, saham BSDE diperdagangkan dengan valuasi 82% discount terhadap RNAV, sehingga dinilai masih undervalued. “Kami merekomendasikan beli (buy) untuk BSDE dengan target harga Rp 1.050 per saham,” kata Kevin.
Dengan fundamental kuat, diversifikasi segmen bisnis, dan dukungan kebijakan pemerintah, BSDE diproyeksikan mampu menjaga pertumbuhan berkelanjutan di sektor properti.
Selanjutnya: Jawa Timur Waspada Hujan! Cek Prakiraan Cuaca BMKG Terbaru 31 Oktober 2025
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamart Spesial Gajian Periode 31 Oktober-2 November 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
/2024/03/31/908406615.jpg) 
                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                