Sejumlah emiten BUMN karya akan divestasi aset, begini progresnya

Kamis, 22 Juli 2021 | 07:35 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Sejumlah emiten BUMN karya akan divestasi aset, begini progresnya


DIVESTASI ASET - JAKARTA. Rencana divestasi aset sejumlah emiten BUMN karya terus bergulir.

Corporate Secretary PT PP  Tbk (PTPP) Yuyus Juarsa mengatakan, manajemen PTPP menargetkan untuk melakukan recycling asset pada dua aset jalan tol yang dimiliki PTPP. Kedua aset tersebut adalah tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Tol Pandaan-Malang.

Yuyus menyebut, saat ini sudah ada potential buyers dan saat masih dalam proses pelaksanaan divestasi. “Manajemen merencanakan untuk melepas 35% saham yang dimiliki PTPP,” ujar Yuyus kepada Kontan.co.id, Rabu (21/7).

Sebelumnya, PTPP juga berencana untuk melakukan divestasi lainnya di aset non tol, salah satunya Pelabuhan Multipurpose Kuala Tanjung. Yuyus menyebut, manajemen memang memiliki beberapa rencana recycling aset lainnya, namun bukan pada tahun ini, melainkan tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: Punya fundamental solid, ini rekomendasi Panin Sekuritas terhadap saham PTPP

Untuk rencana divestasi aset melalui  Sovereign Wealth Fund (SWF), PTPP merencanakan untuk menawarkan Tol Semarang Demak pada tahun 2022 sambil melihat kepastian ketentuan kriteria proyek investasi yang dapat ditawarkan kepada  lembaga pengelola investasi ini.

Adapun sebagian dana hasil divestasi akan digunakan emiten pelat merah ini untuk modal kerja dan untuk pendanaan investasi berikutnya.

Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Mahendra Vijaya mengatakan, saat ini kepemilikan WIKA di badan usaha jalan tol (BUJT) tidak ada yang minoritas, kecuali pada Tol Serang - Panimbang yang masih tahap konstruksi.

“Jadi, kami belum ada rencana untuk divestasi ke Indonesia Investment Authority (INA),” terang Mahendra.

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham BMRI, PRDA, dan WIKA untuk Selasa (13/7)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru