EMITEN - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) berencana menambah jaringan rumah sakit baru setiap tahunnya. Untuk itu, Siloam menerapkan model bisnis baru yang disebut Managed Service Model.
Head of Public Relation and Media Relation SILO Jimmy Rambing mengatakan, SILO berencana untuk membangun satu hingga dua rumah sakit baru setiap tahunnya.
Dia menjelaskan, model bisnis Managed Service Model bersifat seperti franchise dimana investor atau pemodal yang ingin membangun rumah sakit.
“Konsepnya adalah untuk investoe yang mau bisnia rumah sakit tetapi tidak tahu seluk beluk manajemennya dapat bekerja sama dengan Siloam sehingga Siloam yang akan me-manage rumah sakit tersebut dengan modal sang investor,” jelas Jimmy saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (12/4).
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Siloam International Hospitals (SILO) dari Bahana Sekuritas
Perseroan melihat bisnis layanan kesehatan merupakan bisnis yang underpenetrated di Indonesia. Setiap tahun terjadi peningkatan volume pasien dan permintaan untuk layanan kesehatan.
Selain itu, tren kunjungan setelah penurunan kasus Covid-19 bukannya turut menurun namun sebaliknya, sehingga kini banyak pasien rumah sakit yang sudah kembali percaya dan yakin untuk datang ke RS untuk berobat.
“Hal ini dibuktikan dengan volume pasien RS yang terus bertambah,” kata dia.
Sebagai strategi bisnis di tahun ini, Siloam memiliki empat pilar strategi yakni Core Growth, Network Expansion, Clinical Programs, dan Digital Business.
Dalam Core Growth, Siloam melanjutkan fokusnya untuk mengembangkan payer mix dan meningkatkan program loyalitas pasien.
Kemudian melalui Network Expansion, Siloam akan melakukan ekspansi bisnis dan mengoptimalkan asset yang sudah ada.
Dalam strategi Clinical Programs, Siloam juga memfokuskan perhatian ke Centers of Excellence (CoE) nya seperti Onkologi, Kardiologi, Neurologi dan Urologi.
Baca Juga: Kinerja Siloam International Hospitals (SILO) Positif di 2022, Ini Pendorongnya
Dalam Digital Business, SILO juga melakukan investasi besar untuk mendigitalkan perjalanan pasien dengan meluncurkan Electronic Medical Record, digital patient feedback (SOFAS) dan juga pada saluran digital seperti Aplikasi MySiloam dan situs website Siloam.
Dari siai belanja modal, SILO siapkan anggaran belanja modal atau capex sebesar Rp 700 miliar hingga 800 miliar di tahun 2023. Rencananya, capex itu juga akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan layanan rumah sakit
Sebagai informasi tambahan, tahun 2022 lalu perseroan juga membuka rumah sakit baru, yakni Siloam Agora. Dengan dibangunnya rumah sakit tersebut, Siloam memiliki dan mengoperasikan sebanyak 41 jaringan rumah sakit yang terbesar di 28 kota di Indonesia.
Kinerja keuangan SILO juga menunjukan pertumbuhan signifikan. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,52 triliun pada 2022. Angka ini naik 1,45% dibandingkan tahun sebelumnya 2021 sebesar Rp 9,38 triliun.
Sedangkan, laba tahun berjalan SILO pada tahun 2022 mencapai Rp 710,4 miliar dari sebelumnya sekitar Rp 700,2 miliar di tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News