Simak kinerja keuangan Wijaya Karya (WIKA) di kuartal I-2021

Minggu, 30 Mei 2021 | 11:48 WIB   Reporter: Anna Suci Perwitasari, Sugeng Adji Soenarso
Simak kinerja keuangan Wijaya Karya (WIKA) di kuartal I-2021

ILUSTRASI. Proyek konstruksi yang dikerjakan Wijaya Karya (WIKA) di luar negeri.


EMITEN -  JAKARTA. Kinerja PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di kuartal I-2021 masih loyo. Buktinya, perusahaan pelat merah ini mencetak penurunan pada sektor pendapatan dan juga laba bersih di tiga bulan pertama 2021.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih WIKA di kuartal I-2021 sebesar Rp 3,92 triliun. Jumlah ini turun 6,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,19 triliun. 

Penurunan pendapatan bersih ini membuat beban pokok pendapatan WIKA juga turun tipis 1,08% menjadi Rp 3,65 triliun. Alhasil, laba kotor WIKA susut 47,24% dari Rp 508,83 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 268,45 miliar di akhir Maret lalu. 

Namun, perusahaan berhasil mengerek pendapatan lain-lain yang naik 362% dari Rp 53,67 miliar menjadi Rp 248,13 miliar di periode Januari-Maret 2021. Tak ayal, laba usaha WIKA pun naik tipis 3,6% menjadi Rp 331,69 miliar. 

Sayangnya, beban dari pendanaan WIKA di tiga bulan pertama tahun ini malah naik 87,02% dari Rp 178,21 miliar menjadi Rp 333,29 miliar di akhir Maret 2021. Ini membuat laba sebelum pajak WIKA turun menjadi Rp 105,47 miliar.

Hal tersebut akhirnya membuat laba bersih WIKA hanya Rp 105,11 miliar, turun 31,02% dibandingkan laba bersih di kuartal I-2020. 

Baca Juga: Laba bersih untuk cadangan, Wijaya Karya (WIKA) sepakat tak bagi dividen

 

 

 

Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hanya Rp 78,16 miliar di kuartal I-2021. Turun 21,21% jika dibandingkan laba di kuartal pertama tahun lalu yang sebesar Rp 99,21 miliar. 

Walau kinerja keuangan WIKA kurang optimal, namun perusahaan pelat merah ini dapat menggenjot perolehan kontrak baru. Buktinya hingga April 2021, WIKA telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 5,54 triliun, yang kemudian menambah order book menjadi Rp 77,13 triliun.

Kontrak baru terbesar berasal dari sektor infrastruktur diantaranya proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur, pembangunan infrastruktur Kawasan Mandalika, serta rumah dinas TNI AD di 35 titik seluruh Indonesia. 

Selanjutnya, kontrak baru WIKA, anggota indeks Kompas100 ini, turut disumbangkan oleh sektor industri, energi dan industrial plant serta properti.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, capaian ini menjadi bekal perusahaan untuk menjaga aktivitas produksi ke depan. Manajemen juga telah merumuskan sejumlah strategi untuk menjaga keberlanjutan usaha perusahaan. 

“Kami percaya bahwa kunci untuk menjaga perusahaan tetap berada pada posisi positif adalah dengan memastikan kondisi kesehatan setiap karyawannya agar tetap produktif. Perusahaan juga fokus pada kondisi likuiditas keuangan melalui monitoring cash flow secara berkala dan penerapan efisiensi di semua lini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (30/5).

Agung berharap dengan implementasi strategi tersebut, WIKA akan mampu menjadi perusahaan konstruksi terdepan yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur tanah air pada era kenormalan baru.

 

Selanjutnya: Simak hasil RUPST Wika Beton (WTON) untuk tahun buku 2020

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru