Simak Rencana Bisnis Mitratel (MTEL) pada Tahun 2022

Jumat, 31 Desember 2021 | 08:00 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Simak Rencana Bisnis Mitratel (MTEL) pada Tahun 2022


EMITEN - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) siap tancap gas menyambut tahun 2022 dan menorehkan performa baik sebagaimana yang dijanjikan dalam prospektus IPO. Pasalnya, potensi pertumbuhan organik Mitratel masih besar dalam jangka panjang seiring dengan tingginya peluang bisnis penyewaan menara telekomunikasi di Indonesia. 

Saat ini, Mitratel tercatat sebagai perusahaan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Tanah Air yang memiliki sekitar 28.030 menara yang tersebar di seluruh Indonesia pada lokasi-lokasi strategis dan 42.016 penyewa.  Menara Mitratel tersebar di seluruh wilayah Indonesia dimana sekitar 57% diantaranya berada di luar Jawa.

Luasnya cakupan wilayah menara Mitratel membuat perseroan mampu mengelola kerja sama tambahan dari para penyewa menara telekomunikasi. Selain itu, Mitratel dianggap paling siap melayani ekspansi operator di luar Jawa yang meningkatkan portofolio kolokasi.  

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, perseroan akan selalu berusaha keras menjadi emiten favorit bagi para investor dengan mampu men-deliver value optimal bagi shareholder. 

Baca Juga: Anak Usaha Indika (INDY) Raih Kredit Sindikasi Senilai US$ 70 Juta

Dia mengungkapkan, kinerja perseroan pada kuartal III 2021 sesuai dengan ekspektasi dan tumbuh di atas industri.  Pendapatan Mitratel tumbuh 14,6%  secara YoY menjadi Rp 5 triliun. Sementara Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tumbuh 28, 3% mencapai Rp 3,8 triliun dan net income tumbuh 246.4% menjadi lebih dari Rp 1 triliun. 

"Di kuartal III, kami juga berhasil menambah portfolio menara melalui inorganic dari Telkomsel 4.000 menara dan Telkom 798 menara sehingga total portfolio menara menjadi 28.079 sites atau tumbuh 72.9% dengan 42.137 tenant atau tenancy ratio 1,5x," kata pria yang akrab disapa Teddy tersebut alam keterangan resminya, Kamis (30/12).

Teddy menambahkan, tenancy ratio yang masih rendah ini terjadi akibat pembelian menara yang sebelumnya terbatas untuk 1 operator. 

Namun, saat ini terbuka peluang luas untuk menarik kolokasi dari semua operator karena sebaran lokasinya yang atraktif, ditambah lagi dengan rencana Mitratel untuk mendukung layanan penyewaan menara dengan fiberisasi. Sehingga, akan semakin menunjang operator telekomunikasi dalam memberikan layanan digital tak terbatas bagi pelanggannya. 

Dengan kemampuan pendanaan yang kuat baik dari hasil IPO tanggal 22 November 2021 lebih dari Rp18 triliun serta leverage dan biaya hutang (cost of debt) terendah dibanding operator lainnya, Teddy menyatakan manajemen dan seluruh karyawan sangat bersemangat untuk menyambut setiap peluang yang ada.

Baca Juga: Konsolidasi Bisnis Data Center, Telkom (TLKM) Suntik Rp 2,1 Triliun ke Anak Usaha

Perseroan telah memiliki beberapa fokus bisnis tahun depan. Pertama, akan lebih agresif dalam mendorong pertumbuhan organik baik dengan membangun menara baru  maupun menambah kolokasi untuk seluruh operator. Menara Telkolses yang telah diakuisisi perseroan telah dapat dimanfaatkan operator lainnya.

Kedua, melanjutkan konsolidasi dengan menara Telkom Group maupun dari konsolidasi di market domestik. Ketiga, Ekspansi ke Layanan baru dengan membangun kapabilitas menuju digital infrastructure company baik berupa fiberisasi menara melalui membangun, partnership B2B/wholesale agreement maupun akuisisi, menyiapkan readiness untuk Infrastructure as a service / infrastructure solution dan edge computing.

Keempat, melakukan perbaikan  berkelanjutan untuk mendorong efisiensi yang lebih baik untuk O&M, Capex maupun operasional dengan integration system IT (digitalisasi) dan manajemen aset.

“Indonesia termasuk negara dengan rasio populasi per menara yang masih rendah sehingga pengembangan jaringan telekomunikasi masih sangat menjanjikan, ditambah lagi kami memiliki competitive advantages yang khas yaitu 58% menara berada di luar Jawa dan potensi dari akuisisi menara Telkomsel. Mitratel optimis menjadi pemain yang terbesar dan terkuat di industri,” pungkas Teddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru