EMITEN - JAKARTA. Emiten farmasi PT Soho Global Health Tbk mencetak penurunan pendapatan sepanjang tiga bulan pertama tahun 2021. Emiten berkode SOHO itu membukukan pendapatan bersih Rp 1,63 triliun atau menurun 3,94% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Mengutip laporan keuangannya, segmen produk profesional, segmen alliance, dan segmen lain-lain menjadi pemberat pendapatan. Produk profesional mengalami penurunan hingga 24,03% year on year (yoy) menjadi Rp 156,33 miliar. Sebelumnya, segmen tersebut berkontribusi hingga Rp 205,78 miliar.
Sementara segmen alliance dan segmen lain-lain melorot masing-masing 10,80% yoy dan 46,05% yoy. Segmen alliance menjadi Rp 20,26 miliar, sementara segmen lain-lain menjadi Rp 50,55 miliar.
Baca Juga: Curah hujan yang menurun di kuartal dua akan menjadi sentimen positif bagi ITMG
Penurunan di tiga segmen itu tidak mampu diimbangi oleh segmen distribusi dan segmen kesehatan konsumen yang terkerek masing-masing 1,94% yoy dan 3,13% yoy. Adapun segmen distribusi berkontribusi hingga Rp 1,24 triliun dan segmen kesehatan konsumen menyumbang Rp 157,46 triliun sepanjang kuartal I 2021.
Kendati pendapatan bersihnya menurun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masih mampu bertumbuh 1,26% yoy menjadi Rp 130,95 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, SOHO mengantongi laba hingga Rp 129,32 miliar.
Peningkatan di sisi bottom line itu tertolong beban-beban yang mampu ditekan, misalnya saja beban pokok pendapatan yang menurun 3,02% yoy menjadi Rp 1,25 triliun. Beban lainnya yang ditekan seperti beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta beban lain-lain.
Baca Juga: Hingga kuartal I 2021, realisasi capex Gihon Telekomunikasi (GHON) capai Rp 50 miliar
Sekadar informasi, total aset SOHO sepanjang tiga bulan pertama taun 2021 tercatat Rp 4,31 triliun. Jumlah tersebut meningkat 3,05% dibanding akhir tahun lalu yang tercatat Rp 4,18 triliun. Adapun liabilitasnya menurun 0,19% menjadi Rp 1,97 triliun dan ekuitasnya meningkat 5,95% yoy menjadi Rp 2,44 triliun.
Selanjutnya: Bumi Resources (BUMI) manfaatkan momentum kenaikan harga batubara global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News