IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan ini. IHSG melorot 71,21 poin atau 1,06% ke level 6.655,17 pada Senin (24/1).
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mencermati, apabila bertahan di atas level pivot 6.650, IHSG berpeluang rebound ke ke kisaran 6.680-6.700 pada Selasa (25/1). Sebaliknya, apabila breaklow 6.650, IHSG mengindikasikan koreksi lanjutan ke kisaran 6.600-6.620.
"Penurunan volume transaksi dan MACD Histogram yang cenderung flat memperkuat proyeksi tersebut," ungkap Valdy dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (24/1). Adapun IHSG akan memiliki level support di 6.600 dan resistance di 6.720.
Baca Juga: Mencermati Saham-Saham LQ45 Menjelang Rebalancing
Di sisi lain, pergerakan IHSG juga dibayangi potensi berlanjutnya net sell investor asing menjelang pengumuman hasil pertemuan Federal Reserve pada Kamis (27/1) dini hari WIB. The Fed diperkirakan mengumumkan time frame rencana pengetatan kebijakan moneter di tahun 2022. Adapun ekonom memperkirakan, kenaikan pertama Fed Fund Rate akan terjadi di Maret 2022, bersamaan dengan berakhirnya program pembelian obligasi.
Dari dalam negeri, pelaku pasar cenderung mencermati tren kenaikan kasus baru Covid-19 dalam sepekan terakhir. Indonesia mencatatkan lebih dari 2,000 kasus baru per hari pada 20-23 Januari 2022. Walau begitu, pemerintah menegaskan tidak akan menerapkan PPKM darurat atau lockdown ditengah tren kenaikan kasus baru tersebut.
Mempertimbangkan kondisi tersebut, Valdy memperkirakan beberapa saham masih berpotensi rebound besok seperti MAPI, ERAA, ESSA, dan SIDO. Saham-saham bluechip yang terindikasi oversold, seperti BBNI, BBRI, dan ASII juga dapat diperhatikan.
Baca Juga: Jelang Penyesuaian, Berikut Saham-Saham yang Berpotensi Keluar dan Masuk Indeks LQ45
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News