Mencermati Saham-Saham LQ45 Menjelang Rebalancing

Senin, 24 Januari 2022 | 20:10 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Mencermati Saham-Saham LQ45 Menjelang Rebalancing

ILUSTRASI. Indeks LQ45 mengawali tahun ini dengan cukup baik dan kinerjanya melampaui kinerja IHSG.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Indeks LQ45 berpotensi mencetak kinerja yang lebih baik pada tahun ini. Head of Research NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar mengatakan, indeks LQ45 mengawali tahun ini dengan cukup baik dan kinerjanya melampaui kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Menurut data Bursa Efek Indonesia, Indeks LQ45 terpantau menguat 1,94% secara ytd ketimbang IHSG yang naik 1,12% secara ytd. Nah, sebentar lagi Bursa Efek Indonesia bakal melakukan rebalancing atau penyesuaian terhadap indeks LQ45 pada Februari 2022.

Anggaraksa menilai, jika mempertimbangkan kriteria likuiditas dan nilai kapitalisasi pasar, maka salah satu saham yang berpotensi gabung dengan indeks paling likuid ini adalah saham Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO). Sementara untuk melihat saham-saham yang berpotensi terdepak, dia bilang, beberapa kriteria yang dapat dicermati yakni penurunan nilai transaksi dan volume, kinerja fundamental yang memburuk, kinerja harga saham, dan kapitalisasi saham yang menurun.

“Tanpa menyebutkan nama saham, dalam catatan kami terdapat beberapa saham yang termasuk kriteria tersebut dari sektor konsumer, ritel, energi, properti, dan konstruksi,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (24/1).

Baca Juga: Emiten Tambang Punya Prospek Menarik, Simak Rekomendasi Berikut

Saat ini, dia memandang sejumlah sektor yang masih memiliki prospek cukup baik di antaranya perbankan gede lantaran berpotensi diuntungkan dari momentum pemulihan ekonomi yang diharapkan mampu mengerek permintaan kredit. Selanjutnya, sektor komoditas juga menarik seiring dengan tingginya harga komoditas. Terakhir, ada sektor konsumer yang berpeluang untuk menorehkan kinerja lebih baik dari peningkatan daya beli, serta perbaikan harga saham setelah tertekan dalam dua tahun terakhir.

Adapun beberapa saham LQ45 yang masih menarik untuk dikoleksi yakni saham BMRI dengan target harga di Rp 8.600 per saham, BBNI dengan target harga di Rp 9.000 per saham, PTBA dengan target harga di Rp 3.420 per saham, dan ANTM dengan target harga di Rp 2.860 per saham.

Sementara untuk Investor asing, Anggaraksa menjelaskan, umumnya mereka akan lebih berfokus kepada saham-saham berkapitalisasi pasar besar. Adapun secara sektoral, yang berpotensi untuk menarik dana asing ada di sektor perbankan, pertambangan batubara dan nikel, serta saham-saham terkait new economy.

Baca Juga: Jelang Penyesuaian, Berikut Saham-Saham yang Berpotensi Keluar dan Masuk Indeks LQ45

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati
Terbaru