Suku Bunga Diprediksi Bakal Naik pada Semester II, Begini Respons Ascet (ACST)

Selasa, 21 Juni 2022 | 05:45 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Suku Bunga Diprediksi Bakal Naik pada Semester II, Begini Respons Ascet (ACST)


EMITEN - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bersiap mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga di semester II.

Sekretaris Perusahaan ACST Maria Cesilia Hapsari mengatakan perseroan terus melakukan kajian secara berkala terhadap kondisi keuangannya berdasarkan keadaan perekonomian yang ada. Itu termasuk memperhitungkan potensi kenaikan suku bunga di dalamnya dan dampak-dampak yang mungkin perusahaan hadapi di tengah pandemi.

Menurutnya, saat ini kenaikan suku bunga tidak terlalu berdampak terhadap perseroan. 

"Karena kami masih menggunakan equity dalam pembiayaan proyek, namun kami juga mengantisipasi melalui B2B dengan beberapa vendor maupun owner apabila terjadi kenaikan suku bunga," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/6).

Baca Juga: Suku Bunga Berpotensi Naik di Semester II-2022, Begini Antisipasi Total Bangun (TOTL)

ACST juga masih memfokuskan peningkatan kontrak baru, walaupun memang hingga saat ini perseroan belum mengumumkan target sepanjang tahun. Yang jelas, pihaknya masih cukup optimis dengan rencana perbaikan yang akan dilakukan di semester II tahun 2022.

Hingga pertengahan Juni 2022, ACST telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 461 miliar. Perolehan proyek terbesar kami berasal dari proyek infrastruktur.

"Acset akan terus berupaya untuk mendapatkan proyek-proyek baru secara selektif dan memastikan bahwa proyek tersebut sesuai dengan kemampuan dan kapasitas perseroan," tegasnya.

Beberapa strategi ACST untuk meningkatkan perolehan kontrak baru, yakni mengutamakan prinsip safety dan quality sebagai prinsip utama kerja dan melakukan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai operational excellence. Selanjutnya, pemanfaatan teknologi engineering untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat aliansi dengan mitra strategis, serta proaktif memperkaya keahlian guna menyediakan jasa konstruksi terintegrasi.

Di sisi lain, sampai saat ini Acset juga baru menyerap anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 308 juga dari total anggaran sebesar Rp 60 miliar. Maria menjelaskan, di sektor konstruksi asetnya tidak terlalu banyak dan lebih menyesuaikan dengan kebutuhan proyek.

Baca Juga: Pabrik Emas Anyar Bumi Resources Minerals (BRMS) Ditargetkan Rampung pada Kuartal III

Hal itu juga seiring dengan upaya perseroan untuk melengkapi value chain yang ada melalui anak perusahaan yang bergerak di bidang rental alat berat, jasa formwork/bekisting, rental passenger hoist, dan tower crane, maupun entitas asosiasi yang menyediakan jasa concrete pumping.

"Capex akan digunakan untuk menambah dan mengganti alat produksi yang sudah habis masa pakainya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru