EMITEN - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berharap mencetak kinerja yang lebih baik pada 2023. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan lahan untuk kawasan industri di dalam negeri.
Asal tahu saja, SSIA membidik penjualan lahan seluas 20—30 hektare (Ha) di Suryacipta City of Industry Karawang dan 50—60 Ha di Subang Smartpolitan pada tahun ini. Sebagai perbandingan, tahun 2022 SSIA mengincar penjualan lahan seluas 20 Ha di Karawang dan 60 Ha di Subang.
Erlin Budiman, VP Head of Investor Relations Surya Semesta mengatakan, permintaan lahan kawasan industri sudah semakin membaik sejalan dengan meredanya pandemi Covid-19. Terlebih lagi, pembatasan aktivitas di China sudah mulai melonggar sehingga banyak pebisnis yang siap untuk ekspansi dan butuh lahan di kawasan industri.
Pihak SSIA pun mengaku sudah menjalin komunikasi dengan beberapa calon tenant baru sampai saat ini.
Baca Juga: Simak Rencana Bisnis Esta Multi Usaha (ESTA) di Tahun 2023
“Ada calon tenant yang berasal dari sektor autopart, industri terkait baterai, dan data center,” ujar dia, Jumat (3/2).
SSIA juga sedang fokus menyelesaikan proyek Subang Smartpolitan. Proyek ini sudah soft launching sejak kuartal IV-2020 dan proses hand over lahan di sana ditargetkan berlangsung pada kuartal II-2023. Lantas, fase pertama Subang Smartpolitan akan mulai beroperasi pada kuartal III-2024.
Kawasan industri Subang Smartpolitan dibangun dengan konsep smart industrial city. Proyek ini sangat mengedepankan aspek environmental, social, and corporate governance (ESG).
Manajemen SSIA yakin daya tarik Subang Smartpolitan bakal meningkat di mata para calon tenant atau investor ketika proyek Jalan Tol Akses Patimban mulai dilaksanakan. Keberadaan tol tersebut akan membantu para pelaku industri di Subang Smartpolitan untuk mengirim produk-produknya ke Pelabuhan Patimban.
“Aksesibilitas itu sangat krusial untuk kelancaran arus logistik,” kata Erlin.
Proyek Jalan Tol Akses Patimban memiliki panjang 37.05 kilometer dan terkoneksi dengan Jalan Tol Cikampek-Palimanan. Jalan tol ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2024 mendatang.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Kebut Pembangunan Fasilitas Kejuaraan Dunia F1H2O di Danau Toba
Mengutip berita sebelumnya, SSIA menyiapkan capital expenditure (capex) sekitar Rp 1,3 triliun yang sumber dananya berasal dari perbankan. Sebanyak Rp 1 triliun dari capex tersebut dialokasikan untuk pengembangan Subang Smartpolitan.
Sisanya sebesar Rp 300 miliar akan dipakai untuk renovasi dan pembangunan untuk segmen bisnis perhotelan serta untuk modal anak usaha, PT Nusa Raya Cipta (NRC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News